Dikutip dari Times of India, di tengah perubahan gaya hidup modern, orang-orang Jepang tidak melupakan cara hidup tradisional yang mementingkan kesehatan dan umur panjang. Hal ini membuat risiko mereka terkena penyakit kronis kian menurun.
Sebagai negara 'sehat', kebiasaan sehari-hari mereka sederhana dan lekat dengan kearifan budaya. Beberapa di antaranya dapat diadopsi ke dalam gaya hidup masyarakat negara lain, termasuk Indonesia.
Berikut beberapa kebiasaan sehat orang Jepang yang bisa ditiru.
Orang Jepang tak suka makan dalam porsi yang besar, sehingga mereka memilih menyantap hidangan dengan porsi yang lebih kecil dan tetap menjaga nutrisinya.
Metode ini tidak hanya mencegah makan berlebihan, tetapi juga menjaga kesehatan pencernaan dan metabolisme tubuh.
Filosofi Hara Hachi Bu menjadi pegangan bagi banyak masyarakat Jepang. Filosofi ini mengajarkan untuk makan hanya sampai 80 persen dari rasa kenyang.
Prinsip sederhana ini mengurangi kemungkinan makan berlebihan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti obesitas.
Masyarakat Jepang cukup anti dengan hidup bermalas-malasan. Ini membuat mereka selalu aktof bergerak, baik dengan jalan kaki atau bersepeda alih-alih menggunakan mobil, jika jarak tempuh tak terlalu jauh.
Jepang memiliki konsep Ikigai, yakni alasan untuk hidup. Menjalani kehidupan dengan tujuan yang jelas membuat mereka memiliki banyak jalan untuk menemukan kebahagiaan.
Memiliki tujuan hidup terkait dengan berkurangnya stres, peningkatan mental yang lebih baik, hingga umur panjang.
Dalam hal makan, masyarakat Jepang dikenal suka memilih makanan-makanan tradisional yang sesuai dengan musim mereka. Baik itu buah-buahan maupun sayuran.
Mereka juga dikenal dengan cara makan yang pelan dan sungguh menikmati. Bukan tanpa alasan, ini dilakukan untuk mengatur nafsu makan dan mencegah dari makan berlebihan.
Kehidupan di Jepang dikenal selalu kerja keras dan serba cepat, sehingga waktu rehat menjadi penting.
Dalam masyarakat Jepang, mereka mengenal konsep inemuri atau tidur sebentar di sela-sela aktivitas harian. Praktik ini dapat menyegarkan pikiran dan tubuh, meningkatkan kewaspadaan, dan produktivitas.