Sosok KH Taufik Hasyim, Wakil Ketua PWNU Jatim Meninggal akibat Kecelakaan di Tol Probolinggo
Nuryanti June 15, 2025 09:32 AM

TRIBUNNEWS.COM - Mobil Toyota Innova Zenix bernopol N 1086 EL yang ditumpangi keluarga KH Taufik Hasyim (43) menabrak truk di jalan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), tepatnya di Kecamatan Wononasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 02.00 WIB.

Akibat kecelakaan tersebut, KH Taufik Hasyim dan istrinya, Nyai Hj. Amiroh (29) meninggal.

Sopir mobil bernama Sholehoddin (26) dan seorang penumpang, Siti Sulaiha (21) mengalami luka-luka dan dirawat.

Dua anak KH. Taufik Hasyim, Muhammad Ali (4) serta Moh. Syakir (7) juga menjalani perawatan.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo Kota, Iptu Farouk Hidayat, menyatakan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan berada di jalur lambat.

"Olah TKP sudah kami lakukan dan dua kendaraan yang terlibat sudah dievakuasi ke Pos Lantas menggunakan mobil derek. Olah TKP juga didampingi pihak tol," tuturnya, Sabtu, dikutip dari TribunJatim.com.

Jenazah kedua korban dimakamkan di Desa Kaliglagah, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur.

KH Taufik Hasyim merupakan Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Ulum, Desa Kaliglagah.

Selama ini pasangan suami istri dikenal sebagai tokoh masyarakat kawasan Jember barat.

Wakil Ketua 1 PWNU Jawa Timur, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman, mendatangi rumah duka dan mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya KH Taufik Hasyim dan istri.

Ia mengenal KH. Taufik Hasyim sebagai pribadi yang bertanggung jawab dalam mengayomi umat.

"Beliau merupakan tokoh NU yang bertanggung jawab, humble (rendah hati), santun. Dan ajaran pesantren dari pesantren dan NU tercermin dari beliau," ucapnya.

Meski memiliki ponpes, KH. Taufik Hasyim dapat menjalankan tugas saat menjadi Ketua PCNU Pamekasan, Madura.

"Terbukti setiap minggu, beliaun dari Pamekasan ke Jember," lanjutnya.

Bupati Jember, Muhammad Fawait, menerangkan KH. Taufik Hasyim berperan sebagai tokoh yang dapat menjaga hubungan baik kelompok-kelompok yang berbeda pilihan pada Pemilu 2024.

"Beliau juga telah membantu suasana kondusif, baik itu dalam Pileg, Pilpres ataupun Pilkada 2024," katanya.

Sikap KH.Taufik Hasyim yang tak memihak menunjukkan keteguhannya menjaga kerukunan umat.

"Artinya beliau tidak hanya mampu memimpin pesantren dan organisasi, tetapi bisa jadi tokoh dan orang tua di Kabupaten Jember," imbuhnya.

Sementara itu, Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali, mengaku menjadi saksi perjuangan KH. Taufik Hasyim saat menjabat sebagai Ketua PCNU Pamekasan.

Saat itu, KH. Taufik Hasyim yang masih muda dikenal progresif dan pemberani.

Organisasi NABRAK diinisiasi oleh KH. Taufik Hasyim karena adanya polemik aktivitas caci maki terhadap ulama NU di Madura.

"Kemudian saya lanjut rembuk dengan Abuya RKH Qusyairi Zaini Sumenep, yang kesimpulannya kami orang-orang NU yang teraniaya mengorganisir diri dalam sebuah organisasi milisi bernama Nahdliyin Bergerak (NABRAK)" ujarnya.

(Mohay) (TribunJatim.com/Kuswanto Ferdian)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.