BANJARMASINPOST.CO.ID, TEHERAN - Iran menyatakan serangan besar-besaran Israel pada Jumat (13/6) merupakan deklarasi perang. Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran ke sekitar 100 target, termasuk fasilitas nuklir Iran.
Dalam pernyataan resminya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Israel akan menghadapi konsekuensi pahit dan menyakitkan atas serangan tersebut.
Iran pun menghujasi Israel dengan rudal sebagai balasan. Rudal balistik menghantam beberapa bagian Israel. Sejumlah peringatan dikeluarkan bagi masyarakat untuk berlindung.
Kantor berita Iran, IRNA, Sabtu 914/6), melaporkan rudal diluncurkan dari ibu kota, Teheran, dan Kermanshah, di Iran barat, menuju target-target yang jauh di dalam Israel.
Iran memulai serangan balasan terhadap target-target Israel pada Jumat malam, setelah agresi Israel menargetkan lokasi-lokasi, termasuk perumahan di dalam Iran.
Seorang pejabat senior militer Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, mengatakan Operasi True Promise 3 akan terus berlanjut selama diperlukan.
Perang Iran-Israel menimbulkan dampak yang signifikan terhadap dunia. Dilansir dari berbagai sumber, harga minyak mentah melonjak tajam. Harga Brent naik sebesar 5,43 dolar AS menjadi 74,79 dolar AS per barel pada Jumat pukul 12.41 WIB. Sementara itu, minyak WTI juga mengalami lonjakan sebesar 5,55 dolar AS menjadi 73,59 dolar AS per barel.
Emas sebagai aset safe haven mengalami lonjakan harga signifikan. Harga logam mulia tersebut menembus 3.444,06 dolar AS per ons, hanya terpaut sedikit dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 3.500,05 dolar AS yang dicapai pada April 2025.
Pasar saham dunia juga mengalami tekanan berat pada Jumat usai Israel melancarkan serangan militer terhadap Iran. Konflik ini menyebabkan kepercayaan investor goyah dan mendorong perpindahan aset ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti emas dan franc Swiss.
Setelah Israel menyerang Iran pada Jumat, situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan dampak langsungnya pada industri penerbangan komersial. Hampir tidak ada pesawat yang terbang di atas Iran. Pesawat penumpang dari Eropa ke Asia terbang di luar negara tersebut. Bahkan, visual langsung dari beberapa jam setelah serangan menunjukkan pesawat mengubah rute secara langsung, keluar dari langit Iran menuju koridor lain.
Namun serangan Israel justru memicu kekhawatiran mendalam di dalam negeri sendiri. Warga Israel diliputi rasa takut akan dampak berkepanjangan dari konflik ini. “Sangat menakutkan... Saya tidak bisa tidur lagi,” ujar Vered Saar (54), warga Tel Aviv.
Ia terbangun oleh sirene darurat dan langsung menghubungi anak-anaknya. “Saya lebih khawatir tentang ketidakpastian—kemungkinan banyak orang terluka, kekacauan,” ujarnya kepada AFP.
Vered juga menyebut dampak ekonomi yang ditimbulkan. “Anda tidak bisa bekerja, Anda tidak bisa melakukan apa pun,” kata dia.
Pada Jumat pagi, kota-kota besar Israel tampak lengang. Toko-toko tutup dan jalanan sepi. Meski Komando Front Dalam Negeri Israel telah mencabut imbauan berlindung pada sore harinya, banyak warga masih dilanda kecemasan. “Perasaan kami adalah bahwa kami tidak punya siapa pun untuk diandalkan,” kata Or Hasson (45), dosen universitas. “Pemerintah mempermainkan hidup kami dan hidup orang lain.”
Sementara di sejumlah wilayah Teheran, warga turun ke jalan menyerukan pembalasan atas serangan Israel. Mereka mengibarkan bendera Iran dan membawa potret Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sambil meneriakkan yel-yel seperti “Matilah Israel, matilah Amerika”.
Demonstrasi serupa juga terjadi di kota-kota lain, menurut laporan televisi pemerintah.
Meski banyak warga melakukan aksi protes, sebagian besar wilayah Teheran terlihat sepi. Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU, dan Bandara Internasional Imam Khomeini ditutup akibat alasan keamanan. (kompas)