Childfree: Pilihan Hidup yang Masih Dihujat Tapi Perlu Kamu Pahami
Aulia Talitha June 15, 2025 01:40 PM
Pertanyaan "Kapan nikah?" yang akan berganti menjadi "Kapan punya anak?" selalu dialami oleh setiap pasangan, khususnya perempuan. Di Indonesia, pilihan untuk tidak memiliki anak atau biasa dikenal dengan childfree masih dianggap aneh. Bukan sekedar aneh, tapi juga dipandang egois, melawan kodrat, bahkan menyedihkan.
Padahal, memilih untuk tidak memiliki anak bisa jadi merupakan keputusan yang dibuat secara sadar dan bertanggung jawab.
Tapi kenapa keputusan untuk memilih childfree masih menjadi topik yang sensitif?
Di masyarakat yang masih sangat patriarki, perempuan sering diukur dari kemampuannya untuk menjadi seorang ibu. Seolah peran itu adalah satu-satunya bentuk pencapaian yang sah. Padahal, membesarkan anak bukan hanya lanjutan dari pernikahan, melainkan pekerjaan besar yang menyita jiwa dan raga.
Banyak alasan yang mendasari perempuan memilih untuk childfree yaitu seperti belum siap secara emosional, finansial atau hanya keinginan untuk menjalani hidup yang berbeda. Tidak semua orang merasa terpanggil untuk menjadi orang tua, dan itu bukan kesalahan.
Tapi nanti ketika sudah tua siapa yang akan mengurus?
Pertanyaan seperti ini sering sekali ditanyakan kepada mereka yang memilih untuk childfree. Namun kenyataannya, banyak lansia tetap merasa kesepian meskipun memiliki anak.
Harapan bahwa anak akan menjadi penopang hari tua bukanlah jaminan. Anak bukan investasi. Mereka bukan asuransi masa depan.
Childfree bukanlah sebuah trend, tapi pilihan hidup.
Alasan utama perempuan yang memilih untuk childfree adalah kebebasan pribadi. Mereka memutuskan hal tersebut karena ingin mengejar karir, impian, atau menjalankan hobi mereka tanpa harus tertekan dengan tanggungjawab sebagai ibu. Dengan memilih keputusan tersebut, mereka jadi mampu lebih fokus pada pengembangan diri dan tujuan yang ingin dicapai.
Setiap perempuan yang memilih untuk childfree pasti memiliki alasan pribadi yang kuat. Penting diingat bahwa mereka berhak untuk memilih jalan yang ingin mereka tempuh. Selama ia yakin bahwa banyak kebaikan yang bisa ia lakukan tanpa harus menjadi seorang ibu, maka ia berhak melakukan hal tersebut.
Tidak memiliki anak bukan berarti tidak memiliki cinta. Pilihan untuk tidak menjadi orang tua tidak menghapus kemampuan seseorang untuk peduli, merawat, dan memberi dampak positif dalam kehidupan orang lain.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.