Wajib Tahu! Ini Kandungan Skin Care yang Sebaiknya Tidak Dipakai Anak Praremaja
kumparanMOM June 15, 2025 06:00 PM
Anak-anak yang memasuki usia puber atau praremaja akan mengalami perubahan pada wajahnya. Sehingga, tidak jarang ia akan mengeluhkan munculnya masalah kulit, seperti jerawat hingga minyak berlebih. Pada beberapa anak, perubahan pada wajahnya bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan mengurangi kepercayaan diri.
Untuk mengatasi masalah kulit yang dialami, Anda sebagai orang tua mungkin akan berpikiran untuk mulai memberikannya produk perawatan wajah. Mulai dari sabun, pembersih muka, sunscreen, pelembap, dan lainnya.
Umumnya, produk yang digunakan akan berfokus untuk menghilangkan keringat dan minyak yang menumpuk di siang hari, membersihkan muka dengan pembersih di malam hari, dan pelembab untuk menutrisi kulit.
Namun, tidak semua produk skin care aman digunakan oleh anak-anak praremaja. Di sisi lain, muncul tren rutinitas perawatan kulit di media sosial namun sebenarnya produk-produk tersebut bukanlah diperuntukkan bagi anak.
Temuan Studi tentang Dampak Media Sosial pada Tren Perawatan Kulit Anak Praremaja
Ya Moms, sebuah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Pediatrics, berisikan hasil penelitian dari Northwestern University. Para peneliti menemukan anak perempuan berusia 7 tahun mengikuti rutinitas perawatan kulit yang rumit dan sering kali mengandung beberapa bahan aktif, seperti asam eksfoliasi, retinoid, dan pewangi di media sosialnya. Bahan-bahan aktif tersebut dapat mengiritasi dan bahkan membuat kulit mudanya menjadi sensitif secara permanen.
Studi menganalisis video TikTok yang paling banyak ditonton itu terungkap banyak dari rutinitas perawatan kulit mencakup rata-rata enam produk per hari, dengan beberapa di antaranya melapisi hingga 15 produk. Para peneliti mengamati bahwa rejimen ini sering kali tidak menyertakan tabir surya, meskipun perannya yang penting dalam melindungi kulit pada anak-anak yang sedang berkembang.
Perbesar
Ilustrasi anak praremaja menjaga kebersihan tubuh. Foto: Ground Picture/Shutterstock
Menurut siaran pers, salah satu peneliti, Dr. Molly Hales, yang merupakan seorang peneliti pascadoktoral dan dokter kulit bersertifikat di Northwestern University Feinberg School of Medicine mengungkapkan anak-anak muda terlalu banyak menghabiskan waktu untuk merawat kulit mereka.
"Kita menetapkan standar yang sangat tinggi untuk gadis-gadis ini. Mengejar kesehatan telah menjadi semacam kebajikan dalam masyarakat kita, tetapi cita-cita 'kesehatan' juga sangat terbungkus dalam cita-cita kecantikan, kulit yang tipis, dan warna kulit putih. Hal yang berbahaya tentang 'perawatan kulit' adalah bahwa ia mengeklaim sebagai kesehatan," ungkap Dr. Hales, dikutip dari Motherly.
Dan bisa membahayakan, Moms. Para peneliti mencatat perawatan yang rumit ini jarang memperbaiki kesehatan kulit, terutama jika perawatan tersebut tidak menyertakan bahan-bahan penting seperti tabir surya atau mengandalkan penggunaan berulang bahan aktif yang sama di berbagai produk.
Studi ini juga mengangkat masalah tentang pesan yang dikodekan dalam konten perawatan kulit populer di media sosial. Para peneliti mencatat beberapa video tampaknya memperkuat standar kecantikan yang didasari ras, khususnya seputar keinginan akan warna kulit yang lebih cerah atau lebih terang.
Meskipun temuan ini memerlukan studi lebih lanjut, tetapi perlu digarisbawahi cara media sosial yang dapat tidak hanya membentuk kebiasaan konsumen, tetapi juga identitas budaya dan harga diri.
Jadi, Apakah Anak Praremaja Pakai Skin Care Berarti Buruk?
Perbesar
Ilustrasi anak praremaja menjaga kebersihan tubuh. Foto: Andrey Sayfutdinov/Shutterstock
Jika anak praremaja Anda menunjukkan minat pada perawatan kulit, itu bukanlah hal yang buruk, Moms. Rasa ingin tahu dapat menjadi titik awal yang baik untuk perawatan diri dan kesadaran tubuh. Namun, berikut ini beberapa tanda bahwa mereka mungkin melakukan perawatan kulit secara berlebihan:
Kulit kemerahan, mengelupas, atau sensitif setelah menggunakan produk
Melapisi beberapa bahan aktif seperti asam salisilat, asam glikolat, vitamin C, atau retinol
Melewatkan tabir surya, yang merupakan skin care paling penting
Menggunakan produk yang ditujukan untuk orang dewasa, terutama yang berlabel “anti-penuaan” atau “pencerah”
Akademi Dermatologi Amerika merekomendasikan rutinitas dasar untuk remaja dan praremaja:
Pembersih lembut
Pelembab bebas pewangi
Tabir surya harian (SPF 30 atau lebih tinggi)
Kecuali diresepkan oleh dokter kulit, anak-anak tidak memerlukan produk dengan bahan aktif yang kuat.
Jadi, orang tua berperan untuk menjelaskan produk-produk perawatan kulit yang benar-benar dibutuhkan, karena setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Selain itu, beri penjelasan tentang fungsi dari skin care itu sendiri, yang berarti tidak akan menyempurnakan kulit seperti yang ia harapkan.