Menhan AS Sebut Trump Masih Incar Kesepakatan Nuklir dengan Iran
kumparanNEWS June 17, 2025 12:00 PM
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam wawancara dengan Fox News mengungkapkan Presiden Donald Trump tetap mengincar kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Tentu saja," kata Hegseth saat ditanya apakah Trump masih mengincar kesepakatan nuklir dengan Iran di acara Jesse Watters Primetime yang tayang di Fox News, dikutip dari Reuters, Selasa (17/6).
"Kami memposisikan diri secara defensif di kawasan itu untuk menjadi kuat dalam mengejar kesepakatan damai. Dan kami berharap itu yang akan terjadi nanti," kata Hegseth lagi.
Dalam postingan di media sosial pada Senin (16/6), Trump meminta semua orang dievakuasi dari Teheran.
Perbesar
Rudal serangan Iran yang diluncurkan ke Yerusalem di Israel, Sabtu (14/6/2025). Foto: Ammar Awad/Reuters
"Semua orang harus segera dievakuasi dari Teheran," kata Trump terkait penolakan Iran terhadap kesepakatan mengekang pengembangan senjata nuklir.
Israel menyerang Iran pada Jumat (13/6). Serangan Israel ke Iran menyebabkan 220 orang tewas yang sebagian besar adalah warga sipil. Sementara serangan balasan Iran ke Israel menyebabkan 24 warga sipil tewas.
Israel menyebut serangan dilakukan untuk menghilangkan apa yang disebutnya sebagai ancaman yang ditimbulkan program nuklir dan rudal balistik Iran.
Sementara itu, Iran membantah mengembangkan senjata nuklir. Iran mengatakan punya hak untuk mengembangkan teknologi nuklir dengan tujuan perdamaian, termasuk pengayaan uranium, sebagai pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Perbesar
Petugas tanggap darurat meninjau bangunan dan kendaraan yang hancur imbas serangan rudal Iran di Haifa, Israel, Minggu (15/6/2025). Foto: Shir Torem/REUTERS
Serangan udara antara Iran dan Israel semakin meningkatkan ketegangan di wilayah yang dalam keadaan waspada sejak operasi militer Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023.
AS sejauh ini tidak terlibat langsung dalam serangan Israel ke Iran — namun menerima notifikasi dari sekutunya itu. AS memperingatkan Iran untuk tidak menyerang kepentingan atau personel AS di wilayah.
"Kami waspada, kami siap, dan kami telah mengirim pesan yang konsisten dari awal bahwa kehadiran kami di wilayah untuk membela warga dan aset kami," kata Hegseth masih dalam wawancara dengan Fox News.
Asisten Gedung Putih, Alex Pfeiffer, dalam postingan di X membantah klaim daring yang menyebut AS menyerang Iran.
"Itu tidak benar. Pasukan AS mempertahankan postur pertahanan mereka dan itu tidak berubah," kata Pfeiffer.