Diskusi Publik “Quo Vadis Kebijakan Iqbal-Dinda” Siap Digelar, Usung Konsep Interaktif dan Edukatif
GH News June 17, 2025 01:04 PM

TIMESINDONESIA, MATARAM – Sebuah forum diskusi publik bertajuk "Quo Vadis Kebijakan dan Strategi Pemerintahan Iqbal-Dinda berbasis Pencitraan" akan digelar oleh Pojok NTB, Walhi NTB, dan lembaga riset Mi6 pada Kamis (19/6/2025) mendatang.

Kegiatan ini akan berlangsung di Tuwa Kawa Kafe, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan konsep yang menggabungkan elemen hiburan dan edukasi, guna menciptakan suasana diskusi yang lebih segar, terbuka, dan inklusif.

Ketua Panitia, Hendra Kusumah, menjelaskan, diskusi publik ini digagas sebagai bentuk pengingat konstruktif kepada Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) untuk memperbaiki arah kepemimpinan mereka yang dinilai publik masih minim terobosan nyata.

Ia juga menyampaikan bahwa diskusi publik ini akan dikemas supaya tidak kaku dan membosankan.

“Hal ini agar jalannya diskusi publik tidak kaku, membosankan, dan membuat bete audiens,” kata Hendra, Selasa (17/6/2025).

Forum Pencerahan Politik untuk Kaum Muda

Hendra menerangkan, forum diskusi publik ini dirancang untuk menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan pemahaman baru, khususnya terkait dinamika sosial-politik yang sedang berkembang di NTB.

Menurutnya, pencitraan komunikasi oleh pemerintah seringkali terlihat indah dan seolah paling benar, sehingga diskusi ini menjadi ruang penting untuk menyamakan persepsi.

“Forum diskusi publik nanti akan menyajikan info-info terbaru dan up to date yang akan disampaikan oleh para narasumber agar terjadi kesamaan persepsi di tengah hegemoni pencitraan komunikasi,” lanjut Hendra.

Tak hanya soal isi, tata panggung dan suasana juga menjadi perhatian panitia. Hendra menegaskan bahwa forum diskusi publik ini akan dibuat lebih interaktif dan egaliter.

“Nanti suasana panggung diskusi publik akan ditata lebih interaktif agar forum menjadi cair, akrab, egaliter dan out of the box,” tegasnya.

Undang Mahasiswa dan Aktivis, Fokus pada Adu Gagasan 

Diskusi publik ini akan menghadirkan 75 peserta undangan dari berbagai kalangan, dengan prioritas kepada mahasiswa dan aktivis pergerakan.

Tujuannya adalah membangun budaya dialog dan adu gagasan di kalangan anak muda, di tengah maraknya pragmatisme politik.

“Diskusi Publik ini sebagai upaya pencerahan dan pendidikan politik untuk mengekspresikan kebebasan berpendapat secara berbeda di kalangan anak muda,” jelas Hendra Kusumah.

Hadirkan Narasumber Kredibel dan Berkompeten

Sejumlah narasumber telah dipastikan hadir dalam acara ini, di antaranya Prof. Dr. Mansyur Afifi (Guru Besar FEB), Dr. Wira Pria Suhartana (Dekan Fakultas Hukum Unram), Dr. Alvin Sahrin (akademisi dan pengamat), serta TGH. Najamuddin Mustafa (tokoh masyarakat Lombok Timur).

“Direktur WALHI NTB, Amri Nuryadin nanti akan memaparkan data-data kerusakan lingkungan di NTB melalui PowerPoint yang telah disusun. Sementara itu Ahmad SH mengkonfirmasikan akan hadir jika kondisi kesehatannya membaik,” ungkap Hendra.

Hendra menegaskan bahwa forum ini juga terbuka untuk siapa saja yang ingin menjadi bagian dari pertukaran ide dan pengetahuan. 

Ia berharap diskusi publik ini mampu memantik kesadaran kolektif masyarakat terhadap arah dan strategi pemerintahan Iqbal-Dinda, khususnya terkait isu pencitraan dalam kebijakan publik. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.