Kualitas udara merupakan salah satu kunci utama kesehatan anak. Sayangnya, anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan polusi tinggi lebih rentan mengalami berbagai masalah kesehatan.
Beberapa minggu lalu, kualitas udara di Jakarta menjadi sorotan karena sering kali buruk. Pada akhir pekan, misalnya, gedung-gedung di Jakarta terlihat diselimuti kabut polusi.
Berdasarkan situs pemantauan kualitas udara IQAir per pukul 09.56 WIB, pada 1 Juni 2025, kualitas udara tercatat berada dalam kategori sedang dengan indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) 84.
Nilai ini menunjukkan bahwa kualitas udara masih dapat diterima untuk sebagian besar masyarakat, namun kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan disarankan untuk membatasi aktivitas luar ruangan guna menghindari potensi risiko kesehatan.
Perbesar
Ilustrasi anak dan polusi udara. Foto: Shutter Stock
Menurut Dr. Susan Woolford, Dokter Anak di Mott University of Michigan Health, banyak orang tua merasa khawatir dengan udara di sekitar rumah mereka, tapi masih bingung bagaimana cara terbaik melindungi buah hati dari paparan polusi tersebut.
Ya, Moms, anak masih rentan terhadap paparan polusi. Sebab, organ mereka masih berkembang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua mengerti cara mencegah atau meminimalisir paparan polusi ke anak.
5 Cara Menjaga Agar Anak Tetap Aman dari Polusi Udara
1. Pahami Risiko
Kualitas udara sangat penting bagi kesehatan anak-anak karena mereka bernapas lebih cepat daripada orang dewasa. Hal ini mengakibatkan paru-paru mereka terpapar lebih banyak polusi.
"Anak-anak juga biasanya menghabiskan lebih banyak waktu di luar daripada orang dewasa, dan tubuh mereka yang sedang berkembang lebih rentan terhadap dampak polusi jangka panjang," kata dr. Woolford.
Perbesar
Ilustrasi polusi udara. Foto: AFP/JEWEL SAMAD
Bagi keluarga tanpa riwayat asma atau alergi lingkungan, orang tua mungkin kurang fokus pada kualitas udara yang buruk. Tetapi, partikel kecil dari polusi dapat masuk ke bagian terdalam paru-paru bahkan pada anak-anak yang paling sehat. Artinya, orang tua sebaiknya lebih waspada terhadap potensi polusi di lingkungan sekitar.
2. Tetap Terinformasi
Tetap perbarui laporan kualitas udara setempat untuk membantu membuat keputusan yang tepat tentang aktivitas luar ruangan. Dokter Woolford juga menyarankan Anda untuk meminta saran dokter tentang cara mendapat informasi kualitas udara.
3. Waspadai Gejala yang Muncul
Paparan kualitas udara yang tidak sehat dapat berdampak negatif pada paru-paru anak. Hal ini menyebabkan atau memperburuk penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis. Orang tua dari anak-anak dengan asma perlu sangat berhati-hati untuk mengidentifikasi kualitas udara di sekitar.
Perbesar
Ilustrasi bahaya polusi udara terhadap anak. Foto: Thannaree Deepul/Shutterstock
Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, seperti mengi, batuk, dan tanda-tanda kesulitan bernapas lainnya. Jika gejala ini muncul, orang tua harus menjauhkan anak mereka dari sumber polutan.
4. Batasi Aktivitas Luar Ruangan dan Pertimbangkan untuk Menggunakan Masker
Anda sebaiknya mengurangi kegiatan di luar ruangan pada saat udara sedang berpolusi. Sebaiknya orang tua mengajak anak bermain di rumah atau dalam ruangan agar mereka tidak bosan.
“Berada di luar ruangan umumnya baik untuk kesehatan fisik dan mental anak-anak, tetapi orang tua juga harus mempertimbangkan risiko paparan polusi," kata dr. Woolford.
Selain itu, penting juga meminta anak-anak mengenakan masker di luar ruangan untuk menyaring partikel pada polusi.
Perbesar
Ilustrasi anak yang terkena dampak dari polusi udara. Foto: Natee K Jindakum/Shutterstock
5. Ciptakan Lingkungan Dalam Ruangan yang Aman
Tutuplah jendela selama kualitas udara buruk untuk mencegah asap masuk ke rumah. Tak hanya itu, bisa pula menggunakan penyaring dan pembersih udara untuk membantu mengurangi polusi dalam ruangan.
Jika kualitas udara sangat terganggu, disarankan untuk mengungsi ke daerah dengan kualitas udara yang lebih baik hingga kondisi membaik.
Meski tantangan polusi udara tidak mudah dihindari, namun dengan langkah-langkah sederhana dan kesadaran dari orang tua, risiko dampak buruk pada anak bisa diminimalisir.
Jadi, yuk mulai perhatikan lingkungan sekitar dan terapkan cara-cara praktis ini agar buah hati tumbuh sehat dan terlindungi dari bahaya polusi udara, Moms.