TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto meyakini bahwa hadirnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan jadi andalan ekonomi Gorontalo.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kepada seluruh jajaran di Gorontalo mulai dari Gubernur sampai kepala desa yang sudah seratus persen melakukan pembentukan Kopdes Merah Putih di tingkat desa melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini akan hadir di tengah-tengah Bapak/Ibu sebagai ujung tombak pergerakan ekonomi kita secara merata, terutama di Gorontalo,” ungkap Mendes Yandri saat Peluncuran dan Dialog percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih Provinsi Gorontalo di gedung Grand Sumber Ria, Gorontalo, pada Senin (17/6/2025).
Lebih lanjut Yandri mengatakan, untuk memudahkan koordinasi, struktur Satgas Kopdes Merah Putih di tingkat provinsi dan kabupaten /kota akan dipimpin langsung oleh Gubernur dan Bupati/Walikota yang otomatis menjadi ketua satgas.
Menurutnya, struktur tersebut sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 9 tahun 2025, yang mana bertanggung jawab sebagai ketua satgas Nasional Kopdes Merah Putih yaitu Menko Pangan Zulkifli Hasan.
“Sampai kapan kerja Satgas Kopdes Merah Putih? Sampai berhasil, Pak. Maka Pak Gubernur, Saya, Bupati/Walikota itu mempunyai tanggung jawab yang besar. Maka ini tidak akan berhasil tanpa dukungan kuat dari ujung tombak kita, yaitu kepala Kelurahan, Kepala Desa, BPD dan juga para pengurus koperasi untuk benar-benar membangun Koperasi,” ujar Yandri.
Lebih lanjut Yandri mengatakan, tujuan utama Presiden Prabowo Subianto membentuk Kopdes Merah Putih adalah untuk memotong rantai distribusi yang panjang dan memutus rentenir yang selama ini menyusahkan rakyat Indonesia.
Menurutnya, harga-harga kebutuhan pokok di pasaran menjadi mahal karena tingkah laku para tengkulak dan para rentenir yang mempermainkan harga dan rakyat dipaksa membeli kebutuhan pokok sesuai dengan harga dari tengkulak.
“Nah sekarang kita potong itu, kita dekatkan pelayanan kepada masyarakat, tentu masyarakat yang akan menikmati keuntungannya. Dan dari sisi bisnis, Insya Allah untuk koperasi beserta pengurus dan anggotanya juga akan mendapatkan keuntungan,” ungkap Yandri.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wamendes PDT Ariza Patria mengatakan bahwa koperasi merupakan bisnis. Oleh karena itu, koperasi harus mendapat keuntungan.
Menurutnya, jika koperasi mendapat keuntungan, maka modalnya akan terus bertambah dan kemudian koperasi tersebut semakin besar. Jika koperasi semakin besar, maka yang dilayani akan semakin banyak dan keuntungannya juga akan semakin banyak.
“Harga murah semakin banyak, sehingga yang sejahtera semakin banyak. Untuk itu koperasi harus untung. Untung adalah jumlah pemasukan lebih besar daripada jumlah pengeluaran,” ujar Ariza Patria.
Untuk itu, ia meminta kepada pengelola Kopdes Merah Putih agar mencari kantor-kantor atau bangunan-bangunan atau rumah-rumah yang ada di desa-desa untuk dijadikan sebagai kantor dan gerai-gerai Kopdes Merah Putih. Dengan begitu, maka akan meminimalisir modal dan pengeluaran koperasi.
“Jadi tidak perlu beli, tidak perlu sewa, supaya meminimalkan biaya. Supaya pengeluarannya tidak menjadi besar. Pengeluaran harus sekecil mungkin, pemasukan sebesar mungkin,” ungkap Ariza Patria.
Setelah peluncuran pembentukan Kopdes Merah Putih se-Provinsi Gorontalo, Mendes PDT Yandri Susanto kemudian meninjau dan meresmikan Kantor Kopdes Merah Putih di Desa Hutadaa, Kecamatan Talaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu Wamendes PDT Ariza Patria meninjau Kantor Kopdes Merah Putih di Desa Tuladenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Turut hadir dalam kegiatan ini yakni Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Bupati/Walikota se-Provinsi Gorontalo, jajaran Forkopimda Provinsi Gorontalo, Kepala Desa, Camat, hingga masyarakat Gorontalo.
Turut mendampingi Mendes PDT dan Wamendes PDT yakni Dirjen PEID Tabrani, Dirjen PDP Nugroho Setijo Nagoro, Kepala BPI Kemendes PDT Mulyadin Malik dan Kepala BPSDM Kemendes PDT Agustomi Masik.