Airbus Cetak Kontrak Jumbo, Jual 150 Pesawat ke Maskapai VietJet
kumparanBISNIS June 18, 2025 05:01 AM
Perusahaan Airbus (AIR.PA) kembali menambah daftar kontrak penjualannya di Paris Airshow 2025. Kali ini kesepakatan penjualan hingga 150 pesawat lorong tunggal kepada maskapai berbiaya rendah asal Vietnam, VietJet, pada Selasa (17/6).
Mengutip Reuters, kedua perusahaan menyatakan mereka telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembelian tambahan 100 pesawat A321neo oleh VietJet, dengan opsi pembelian hingga 50 unit tambahan di masa mendatang. Kesepakatan ini mengkonfirmasi laporan awal yang disampaikan Reuters.
Nilai total kesepakatan untuk 150 unit A321neo diperkirakan mencapai sekitar USD 9,4 miliar atau setara dengan Rp 153,12 triliun (kurs Rp 16.289), berdasarkan harga estimasi dari Cirium Ascend.
“Pesawat-pesawat modern dan efisien ini telah menjadi pendorong utama pertumbuhan VietJet,” ujar Chairwoman VietJet, Nguyen Thi Phuong Thao, dalam sebuah pernyataan yang dirilis dalam konferensi pers.
“Kesepakatan penting ini merupakan langkah krusial dalam strategi pertumbuhan VietJet sebagai grup penerbangan multinasional,” tambah Nguyen.
Pengiriman pesawat dijadwalkan mulai tahun 2030, dan VietJet menyatakan telah menyiapkan pendanaan untuk pembelian tersebut. Airbus sendiri mengumumkan serangkaian kesepakatan dalam Paris Airshow, pameran dagang penerbangan terbesar di dunia yang dibuka pada Senin (16/6).
Sementara itu, pesaing asal Amerika Serikat, Boeing (BA.N), diperkirakan tampil lebih hati-hati dalam ajang ini, karena tengah fokus pada penyelidikan atas kecelakaan fatal yang terjadi pekan lalu pada pesawat Boeing 787 milik Air India, serta setelah mengantongi sejumlah kontrak besar dalam lawatan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah baru-baru ini.
VietJet, maskapai swasta terbesar di Vietnam, saat ini mengoperasikan armada yang seluruhnya terdiri dari pesawat Airbus, kecuali dua jet regional buatan China. Hingga saat ini, maskapai belum menerima pengiriman satu pun dari sekitar 200 pesawat MAX yang telah mereka pesan dari Boeing.
Airbus menjadi pemasok utama pesawat di Vietnam, dengan pangsa sekitar 86 persen dari total armada yang dioperasikan maskapai Vietnam saat ini.
Namun, negara Asia Tenggara yang sangat bergantung pada ekspor ini juga menghadapi tekanan dari Washington untuk meningkatkan pembelian produk asal Amerika Serikat.
Kesepakatan terbaru VietJet ini hanya berselang beberapa minggu setelah mereka memesan 20 pesawat berbadan lebar A330neo dari Airbus.