BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Cuaca yang tidak menentu, seperti hujan deras disertai petir dan perubahan suhu drastis, berdampak langsung pada peningkatan risiko penyakit menular.
Perubahan cuaca di musim pancaroba sekarang, menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin.
Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda menyampaikan, saat berlangsungnya musim pancaroba sering memicu sejumlah kasus penyakit.
Seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan diare.
ISPA 466 kasus di pekan ke-23, DBD 10 kasus di pekan ke-23 dan Diare mengalami lonjakan dari 176 kasus di pekan ke-22 menjadi 224 kasus di pekan ke-23.
Dari tiga jenis penyakit tersebut, ujar Tabiun DBD menunjukkan kenaikan, Diare meningkat cukup signifikan, terutama pada anak-anak.
"Tren ISPA memang menurun dalam empat pekan terakhir, namun tetap perlu diwaspadai," katanya Rabu (18/6/2025).
Tabiun menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Khusus DBD, masyarakat agar rutin membersihkan tempat penampungan air, sedangkan Diare, hindarkan anak-anak bermain atau berendam di air yang tidak bersih," jelasnya.
Dalam penanganannya Dinkes Kota Banjarmasin memberikan beberapa saran menghadapi musim pancaroba, seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang, berolahraga rutin dan istirahat yang cukup.
Kemudian memperbanyak asupan vitamin dari buah dan sayuran, menerapkan PHBS, dan segera melakukan konsultasikan ke fasilitas kesehatan bila mengalami gejala.
"Kami berharap pada musim pancaroba saat ini bukan hanya tantangan alam, tetapi juga ujian kesiapan masyarakat dalam menjaga kesehatan," ucapnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)