TRIBUNNEWS.COM - Media Israel mengungkap bahwa mereka menjadi korban operasi siber dan perang psikologis Iran.
Aksi ini memicu sirene peringatan rudal berbunyi massal, meskipun tidak ada roket yang diluncurkan.
Menurut laporan IRNA yang dikutip dari jaringan Al-Mayadeen dan Hamshahri Online, kejadian tersebut terjadi pada Senin (16/6/2025) malam di berbagai wilayah yang diduduki Israel.
Meski tak satu pun rudal meluncur, peringatan bahaya udara terdengar luas di permukiman.
Hingga membuat jutaan orang melarikan diri ke tempat perlindungan.
Media Israel, termasuk Haaretz, menilai insiden ini sebagai situasi luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tentara Israel pun tidak memberikan penjelasan rinci, kecuali mengimbau warga untuk tetap berada dekat tempat perlindungan.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Israel mengimbau warga agar tetap siaga.
Ia meminta masyarakat tidak keluar dari tempat perlindungan lebih dari 90 menit, meski belum terdeteksi adanya serangan nyata.
Menurut laporan Eqtesadnews yang mengutip IRNA, sejumlah media Israel sepakat bahwa yang terjadi murni merupakan bentuk serangan siber dan perang psikologis yang dilakukan Iran.
Situasi tersebut disebut menyebabkan ketegangan luar biasa di kalangan warga.
Masyarakat dibuat cemas dan kebingungan selama berjam-jam di tempat perlindungan.
Tentara Israel pun mengonfirmasi bahwa pedoman keamanan tetap berlaku, meskipun tidak ada ancaman fisik yang terdeteksi.
Langkah Iran ini dinilai oleh sejumlah analis sebagai strategi tekanan psikologis tanpa penggunaan kekuatan militer langsung.
Serangan rudal Iran tak kunjung henti sejak Jumat (13/6/2025), memicu sirene serangan udara di berbagai kota besar Israel.
Berikut ringkasan intensitas per hari dari berbagai sumber.
Iran meluncurkan lebih dari 100 drone dan rudal balistik ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan Israel ke fasilitas nuklir di Isfahan.
Dikutip dari Reuters, sirene serangan udara meraung di berbagai kota besar:
Serangan berikutnya dari Iran memicu kembali peringatan sirene.
Sirene terdengar sekali sepanjang hari di beberapa wilayah Israel, dikutip dari Times of India.
Iran menembakkan sejumlah misil balistik, kali ini dengan dukungan Houthi dari Yaman.
Sirene kembali membahana di:
Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan gelombang serangan ke-9.
Dikutip dari Times of Israel, sirene terdengar secara sporadis di berbagai wilayah Israel.
Militer Israel meningkatkan kesiagaan di kawasan pusat.
Laporan menyebutkan dua gelombang serangan dari Iran:
Pagi hari, rudal menghantam wilayah utara Israel, Jerusalem Post melaporkan.
Malam harinya, sirene kembali meraung di pusat kota.
Meskipun serangan Iran mulai berkurang intensitasnya, sistem peringatan sipil tetap aktif:
(Andari Wulan Nugrahani)