TRIBUNNEWS.COM, NTT- Aktivitas vulkanik dua gunung api di Nusa Tenggara Timur, yakni Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Ili Lewotolok, menunjukkan peningkatan signifikan pada Kamis (19/6/2025) pagi.
Sementara status Gunung Lewotobi tetap berada di Level IV atau Awas.
Gunung Lewotolok kembali erupsi dengan kolom letusan mencapai ±400 meter di atas puncak.
Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Level Awas, Warga Bertahan dengan Persediaan Minim
Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere, melaporkan selama periode 00.00–06.00 Wita, pengamatan visual menunjukkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi antara 300–600 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga berawan, suhu udara berkisar antara 20,3–21,9°C.
Dalam laporan kegempaan, terdeteksi:
1 kali gempa guguran
7 kali gempa hembusan
2 kali tremor non-harmonik
1 kali gempa tektonik jauh
Hingga Kamis pagi, status Level IV (Awas) belum berubah.
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi serta mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sekitar aliran sungai seperti Dulipali, Nobo, Boru, hingga Nawakote.
Di lapangan, situasi para pengungsi di Poslap Desa Konga, Kecamatan Titehena memprihatinkan.
Stok makanan mulai menipis, air bersih sulit diakses, dan warga harus berhemat dengan hanya makan dua kali sehari.
“Porsinya dikurangi, supaya cukup untuk jangka panjang,” kata Agnes Mone Noba, pengungsi asal Nawokote.
Koordinator Poslap, Martinus Kwuta, menyebut air Pamsimas juga tidak cukup untuk seluruh pengungsi. Kepala Desa Konga, Aloysius Sinyo Kung, menjelaskan bahwa ketersediaan air sangat tergantung musim dan jumlah pemakaian.
Gunung Lewotolok Kembali Erupsi, Status Waspada
Sementara itu, Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata kembali mengalami erupsi pada pukul 05:45 WITAdengan kolom letusan setinggi ±400 meter ke arah barat.
Petugas Posmat, Syawaludin, mencatat amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 40 detik.
Selama 24 jam terakhir (18 Juni), Gunung Lewotolok mengalami:
296 kali gempa letusan
301 kali gempa hembusan
1 kali gempa harmonik
1 tremor non-harmonik
1 gempa tektonik lokal
Status gunung tetap pada Level II (Waspada).
Masyarakat diminta tidak mendekati radius 2 km dari kawah dan mewaspadai longsoran lava terutama di sektor timur, selatan, tenggara, dan barat.
PVMBG juga mengimbau warga agar menggunakan masker dan pelindung lainnya guna menghindari gangguan ISPA akibat paparan abu vulkanik, serta waspada potensi lahar saat musim hujan.