Oleh: Ustadz Mukhlis Abdi, Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian MUI Kota Banjarmasin

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebagai orang yang sudah cukup lama menyaksikan geliat dakwah di Kota Banjarmasin, saya melihat Ustadz Ihsan Sa’dillah sebagai sosok yang patut diapresiasi.

Ia adalah ustadz muda yang sudah berkecimpung dalam dunia dakwah kurang lebih satu dekade terakhir. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya istimewa. Beliau adalah penerus estafet dakwah dari ayahandanya, almarhum Tuan Guru Sa’dillah, seorang tokoh yang juga sangat dihormati di kota ini.

Saya tahu betul, dakwah yang beliau jalani bukan sekadar rutinitas menyampaikan nasihat. Tapi ia lakukan dengan penuh hikmah, adab yang lemah lembut, dan pendekatan yang menyentuh hati.

Sebagai anak asli Banjarmasin yang pernah menimba ilmu di negeri para ulama, tepatnya di Ribath Zabid, Yaman.

Tempat yang dikenal sebagai kota ilmu dan warisan para sahabat Nabi seperti Abu Musa Al-Asy’ari. Beliau datang kembali ke kampung halamannya bukan dengan tangan kosong.

Ia menyebarkan, ilmunya dengan sabar dan tekun, merangkul berbagai kalangan, dari para orang tua, anak-anak muda, hingga masyarakat awam yang ingin belajar agama.

Di rumahnya, ia membuka majelis yang diberi nama Sholahul Amal. Di situ, tak hanya ilmu yang ditransfer, tapi juga cinta melalui pembacaan Maulid dan sholawat Al-Fatih yang sangat beliau gemari.

Harapan saya pribadi, semoga apa yang beliau ajarkan menjadi sumber manfaat dan keindahan. Khususnya bagi warga Kota Banjarmasin yang kini tengah haus akan dakwah yang menyejukkan dan membumi. (sul)