Iris de Rouw soal Kepindahan Klub ke AS: Saya Ingin Naik Level
kumparanBOLANITA June 21, 2025 02:00 PM
Penjaga gawang diaspora Timnas Wanita Indonesia, Iris de Rouw, resmi meninggalkan Sparta Rotterdam Vrouwen, klub asal Belanda, pada 10 Juni lalu. Pemain berusia 20 tahun itu akan melanjutkan kariernya di Amerika Serikat bersama tim kampus St. John’s University.
Menurut De Rouw, keputusan ini merupakan langkah penting untuk mengembangkan diri dan naik ke level yang lebih tinggi.
“Jadi, saya akan pindah ke Amerika Serikat pada bulan Agustus. Saya sangat bersemangat dan tidak sabar untuk berada di sana. Saya ingin naik ke level berikutnya, meningkatkan kemampuan diri di dalam dan luar lapangan,” ujar De Rouw kepada awak media sebelum sesi latihan terbuka Timnas Wanita Indonesia di lapangan latihan Jakarta International Stadium (JIS), Jumat (20/6).
St. John’s University merupakan perguruan tinggi yang berlokasi di Queens, New York City. Kampus tersebut memiliki tim olahraga bersama Red Storm yang mentas di divisi tertinggi kompetisi olahraga antar kampus (NCAA). Red Storm sendiri berlaga di Big East Conference.
Sebelum memulai debutnya bersama St. John’s University, Iris de Rouw lebih dulu fokus membela Garuda Pertiwi di ajang Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 yang digelar di Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli mendatang. Ia pun menyambut kesempatan ini dengan penuh antusias.
“Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri dan sangat bangga berada di sini. Dan saya sangat bersyukur,” ucapnya.
Iris juga menilai perkembangan tim sejauh ini cukup positif. Ia melihat adanya kemajuan dari hari ke hari.
“Saya pikir setiap hari kami semakin dekat (dengan yang diinginkan pelatih). Saya pikir kami siap untuk semua tantangan yang akan datang. Kami terus berkembang ya, jadi kami siap,” lanjutnya.
Perbesar
Iris de Rouw, kiper diaspora dari Belanda. Foto: Sparta Rotterdam Vrouwen
Jago One on One, Tipe Kiper Komunikatif
Soal perannya di lapangan, Iris menekankan pentingnya komunikasi sebagai seorang kiper. Ia ingin bisa membantu tim dari posisinya di belakang.
“Karena saya dapat melihat seluruh lapangan. Saya ingin berada di sana untuk tim, untuk pelatih, untuk semua orang,” ucap De Rouw.
Tak hanya itu, ia juga percaya diri dengan kemampuannya dalam situasi satu lawan satu.
“Saya pikir saya jago dalam permainan satu lawan satu. Dan saya pikir saya bisa menunjukkan semua yang saya punya dan semua orang akan menyukainya,” pungkasnya.