Bisnis Uang Palsu Untung Rp62 Juta, Eks Dosen di Makassar Sedekah Anak Yatim, Andi Ibrahim: Biasa
Hefty Suud June 21, 2025 06:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Masih ingat kasus uang palsu yang dietak di UIN Alauddin Makassar? 

Penyidik Satreskrim Polres Gowa telah menetapkan 19 tersangka kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar atau UINAM dan peredaran uang palsu di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Salah satunya, mantan Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr Andi Ibrahim. 

Kini, fakta baru terkait uang palsu pabrikan UINAM ini bikin geger. 

Andi Ibrahim ternyata sedekahkan sebagian hasil penjualan uang palsu ini ke anak yatim. 

Hal itu diungkap oleh terdakwa mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim dalam sidang di Pengadilan Negeri Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Rabu (18/6/2025).

Dalam keterangannya, ia menyebut menerima uang asli senilai Rp 62 juta dari Mubin Nasir. 

Uang itu disebut sebagai hasil penjualan uang palsu pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 150 juta yang sebelumnya dia berikan kepada Mubin.

Uang tersebut, menurutnya, sebagian dipakai untuk membantu anak-anak yatim yang kerap datang meminta sumbangan ke kantornya.

“Repot ya kalau pakai uang pribadi?” tanya hakim dengan nada sinis.

“Saya biasa pakai uang pribadi,” jawab Andi Ibrahim tenang. 

Pemesan Utama Uang Palsu Senilai Rp 600 Juta Masih DPO

Dalam sidang tersebut, Andi Ibrahim juga membuka keterlibatan sosok misterius bernama Hendra, seorang buron yang disebut sebagai pemesan utama uang palsu senilai Rp 600 juta.

Hendra, yang diklaim memiliki relasi di perbankan, disebut akan menukarkan uang palsu itu dengan uang reject dari bank. 

Namun, setelah pencetakan rampung, Hendra mendadak hilang kontak.

Sebagian uang palsu diserahkan ke Mubin Nasir, dan sisanya—senilai Rp 450 juta—disimpan di gudang perpustakaan UIN Alauddin. 

Tindakan menyimpan uang palsu di institusi pendidikan inilah yang menambah lapisan ironi dalam perkara ini.

Hal tersebut terungkap saat Andi Ibrahim jadi saksi terhadap terdakwa Syahruna di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Rabu (18/6/2025).

Awalnya, Andi Ibrahim memproduksi uang palsu Rp 40 juta, namun dibakar karena kualitasnya buruk.

"Hasilnya belum bagus. (Uang Rp 40 juta itu) Saya bakar," ujar Andi Ibrahim.

Kemudian, Andi Ibrahim meminta Syahruna untuk memproduksi uang palsu lagi dengan kualitas yang lebih baik.

Pada produksi kedua dan ketiga, Syahruna berhasil mencetak uang palsu masing-masing senilai Rp 150 juta dan Rp 450 juta. Maka totalnya Rp 600 juta.

Andi Ibrahim mengaku uang palsu Rp 600 juta tersebut dipesan oleh Hendra. 

Uang palsu tersebut dipesan oleh Hendra rencananya untuk ditukarkan dengan uang reject dari bank. 

Saat itulah jaksa menanyakan kepada saksi soal sosok pria bernama Hendra tersebut.

Berikut ini sosok Andi Ibrahim, Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang menjadi bos pabrik uang palsu.
Berikut ini sosok Andi Ibrahim, Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang menjadi bos pabrik uang palsu. (HO)

Hendra berstatus buron atau DPO

Hendra disebut bekerja sebagai pedagang. Dia sering bolak-balik Makassar-Jakarta.

"Saya tidak tahu uang (palsu) itu mau diapakan, dia bilang ada relasi di perbankan," katanya

Diakui Andi Ibrahim, uang palsu Rp 600 juta itu rencananya dibeli oleh Hendra.

Uang palsu tersebut dipesan oleh Hendra rencananya untuk ditukarkan dengan uang reject dari bank.

Namun kata Andi Ibrahim, Hendra  hilang kabar setelah dirinya memproduksi uang palsu Rp 600 juta. 

Andi Ibrahim tidak bisa menghubungi Hendra lantaran nomor teleponnya diblokir.

"Sebelum dia (Hendra) blokir saya, dia bilang nanti saya ambil bulan Desember 2024. Saya tidak yakin, tapi dia bilang ada sahabatnya Mubin Nasir akan ambilkan (uang palsu untuk) dia," beber Andi Ibrahim.

Terungkap juga fakta bahwa uang palsu Rp 150 juta pecahan 100 ribu diberikan kepada Mubin. 

Andi Ibrahim mengaku memberikan uang palsu tersebut lantaran Mubin butuh uang.

"40 juta saya bakar, 150 itu diambil Mubin Nasir, 450 saya simpan di gudang (perpustakaan UINAM)," kata Andi Ibrahim

Andi Ibrahim tidak mengetahui uang yang diambil Mubin Rp 150 juta dibawa kemana.

Namun tak lama kemudian, Mubin disebut memberikan uang hasil jualan uang palsu tersebut ke Ibrahim senilai Rp 62 juta (uang asli)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.