Salesforce Bagikan Lima Tren AI Sektor BFSI di Indonesia, Apa Saja?
Cakrawala Gintings June 22, 2025 12:34 AM

Salesforce Indonesia bulan lalu di Jakarta membagikan lima tren AI (artificial intelligence) sektor BFSI (banking, financial services, and insurance) di tanah air. Kelima tren ini merupakan pandangan Salesforce dan perihal pemanfaatan agentic AI yang bisa meningkatkan nilai dari sektor BFSI di Indonesia. Dengan agentic AI seperti Salesforce Agentforce, para perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dus bisa meningkatkan bisnis dan nilai. Begitu pula halnya dengan para perusahaan sektor BFSI.

Salesforce menambahkan bahwa sektor BFSI di tanah air bertumbuh. Bahkan, Salesforce menegaskan, untuk ASEAN, pasar BFSI di Indonesia adalah cukup besar dan sangat menjanjikan. Masyarakat kelas menengah yang berkembang, urbanisasi yang terus berlangsung, dan ekonomi yang bertumbuh mendorong hal ini. Begitu pula hadirnya berbagai investasi. Namun, tetap terdapat sejumlah tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan kurangnya akses terhadap layanan finansial. Salesforce meyakini teknologi digital dan inovasi, seperti pemanfaatan agentic AI, bisa menjadi jawaban.

“Kita melihat bahwa inklusivitas finansial, itu masih belum merata di Indonesia. Karena itu untuk bisa mencapai potensi yang maksimal dengan banyaknya investasi, bagaimana caranya, kita itu bisa memaksimalkan itu dan memberikan return yang juga memang diharapkan. Jadi, kami yakin bahwa ada lima tren AI yang bisa membantu untuk sektor ini. Jadi menurut McKinsey, bahwa dengan menggunakan AI, sebenarnya AI itu bisa meningkatkan value untuk si BFSI ini [global] sekitar $1 triliun per tahun,” jelas Bunga Sugiarto (Regional Director, Salesforce Indonesia).

Sekadar informasi, mengutip Salesforce, agentic AI adalah teknologi yang menenagai agen-agen AI sehingga mereka bisa bertindak secara otonom tanpa pengawasan manusia. Salesforce Agentforce adalah agentic AI. Seperti yang disampaikan di sini, Salesforce Agentforce merupakan sekumpulan autonomous AI agent (sekumpulan agen AI yang otonom). Salesforce Agentforce tidak hanya menawarkan sejumlah autonomous AI agent siap pakai, melainkan juga membolehkan suatu perusahaan membangun autonomous AI agent-nya sendiri dengan mudah.

Sebagai sekumpulan autonomous AI agent, Salesforce menyatakan Agentforce bisa mengambil data yang tepat sesuai kebutuhan setiap tugas, membangun rencana-rencana aksi untuk masing-masing tugas, mengevaluasi rencana-rencana itu, melakukan penyempurnaan bila perlu, dan mengeksekusinya secara otonom tanpa intervensi manusia sesuai tujuan yang diinginkan. Salesforce Agentforce pun bisa belajar dari hasil-hasil eksekusi dan melakukan adaptasi dus menjadi lebih baik. Namun, semuanya sesuai batasan-batasan yang ditetapkan.

Bisa dibilang, agen-agen dari Salesforce Agentforce merupakan tenaga kerja digital. Dengannya, para perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Mereka misalnya bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berulang dan membosankan dengan lebih mumpuni, serta sejalan dengan itu, membebaskan tenaga kerja manusia mengerjakan aneka pekerjaan lain yang lebih bernilai. Begitu pula sewajarnya dengan agen-agen AI yang otonom secara keseluruhan: agentic AI.

Selain membagikan lima tren AI sektor BFSI di tanah air, Salesforce juga mendemonstrasikan salah satu contoh skenario penggunaan Agentforce. Salesforce mendemonstrasikan pemanfaatan Agentforce pada layanan pelanggan. Sebelumnya, seperti yang diberitakan di sini, Salesforce pada Agentforce World Tour Jakarta mendemonstrasikan pula sejumlah contoh skenario penggunaan Agentforce yang salah satunya adalah layanan pelanggan. Adapun kelima tren AI sektor BFSI di Indonesia ala Salesforce adalah seperti berikut ini.

1. Perusahaan-Perusahaan Sektor BFSI Berfokus pada Data

Seperti yang disampaikan sejumlah pihak, AI bisa dibilang adalah data plus komputasi. Dengan kata lain data adalah sangat penting dalam pemanfaatan AI, begitu pula pemanfaatan agentic AI. Salesforce melihat bahwa banyak perusahaan sektor BFSI yang sedang merapikan data mereka, berfokus pada data mereka. Tidak hanya memodernisasi teknologi-teknologi yang digunakan, melainkan mereka juga mengintegrasikan sumber-sumber data—menghilangkan silo-silo—serta menyatukan data dan membuat sebuah customer 360 tunggal.

Salesforce menjelaskan bahwa sebelumnya banyak perusahaan sektor BFSI yang sangat produksentris. Pada sebuah bank misalnya, terdapat divisi kartu kredit, divisi pinjaman, dan divisi lainnya yang berfokus memasarkan produknya masing-masing. Dengan data terpadu dan sebuah customer 360 tunggal dari suatu konsumen, sebuah perusahaan sektor BFSI bisa menawarkan produk-produk yang sesuai dengan konsumen tersebut: berdasarkan konsumen dan bukan lagi berdasarkan produk. Hal ini sewajarnya bisa meningkatkan bisnis.

2. Agen-Agen AI akan Mendorong Inklusivitas Finansial

Salesforce percaya bahwa agentic AI bisa membantu para perusahaan sektor BFSI menghadirkan layanan finansial yang menjangkau makin banyak orang. Para perusahaan sektor BFSI bisa menggunakan agen-agen AI yang otonom seperti yang ditawarkan Salesforce Agentforce untuk meningkatkan kapasitas layanan di daerah-daerah terpencil, menyederhanakan proses-proses yang kompleks bagi para konsumen, dan meningkatkan efisiensi operasional. Alhasil Salesforce memprediksi agen-agen AI (yang otonom) akan mendorong inklusivitas finansial—membantu percepatan inklusivitas finansial.

3.Agen-Agen AI akan Membantu Menghadirkan Hiperpersonalisasi

Menurut studi Salesforce, sebanyak 46% dari konsumen global yang menjadi responden menyatakan bahwa mereka akan tetap loyal kepada suatu institusi layanan keuangan yang memberikan layanan yang sangat baik, bahkan bila biaya layanan meningkat. Dengan kata lain personalisasi dalam memberikan layanan kepada suatu konsumen agar kualitas layanan yang diperoleh meningkat adalah penting, khususnya dari sisi bisnis, bagi para perusahaan sektor BFSI.

Dengan data terpadu dan agentic AI, sebuah perusahaan sektor BFSI bisa menetapkan dan menjalankan secara dinamis hiperpersonalisasi layanan terhadap para konsumen. Berhubung agen-agen AI-nya otonom, layanan yang dimaksud pun bisa tersedia selama 24/7. Agentic AI bisa meningkatkan personalisasi menjadi hiperpersonalisasi dan menghadirkan layanan yang sangat baik. Oleh karena itu, Salesforce memperkirakan agen-agen AI (yang otonom) akan membantu menghadirkan hiperpersonalisasi.

4.Inovasi AI akan Mendorong Pertumbuhan Fintech

Salesforce menyebutkan kini ada lebih dari tiga ratus perusahaan fintech yang beroperasi di Indonesia. Salesforce memprediksikan bahwa inovasi AI, secara spesifik agentic AI, akan menjadi katalis fase berikutnya dari pertumbuhan fintech. Pasalnya, seperti yang telah disebutkan, agentic AI bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Apalagi banyak perusahaan fintech yang merupakan perusahaan rintisan yang tenaga kerjanya lebih terbatas dari perusahaan besar yang sudah mapan.

5. AI yang Bertanggung Jawab akan Menjadi Keharusan

Seperti pemanfaatan AI pada umumnya, Salesforce pun menegaskan bahwa pemanfaatan agentic AI harus pula dilakukan secara bertanggung jawab. Apalagi Otoritas Jasa Keuangan sudah menerbitkan panduan mengenai tata kelola AI untuk perbankan di tanah air, yang menekankan pengembangan dan penerapan AI dilakukan secara bertanggung jawab. Dengan kata lain, AI yang bertanggung jawab akan menjadi keharusan bagi para perusahaan sektor BFSI, tidak bisa ditawar.

Salesforce turut membagikan pedomannya untuk AI yang bertanggung jawab. Salesforce menyatakan AI, utamanya AI yang dipakai para perusahaan, harus akurat, aman, transparan, memberdayakan, dan berkelanjutan. Salesforce memastikan bahwa pedoman untuk AI yang bertanggung jawab tersebut diterapkan di Salesforce.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.