AS Kerahkan Pesawat B-2 dan KC-46 Pegasus ke Guam, Sinyal Bakal Segera Serang Iran?
Febri Prasetyo June 22, 2025 03:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Dua pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan negaranya memindahkan pesawat pengebom B-2 Spirit ke Pulau Guam di Samudra Pasifik.

Dalam pernyataannya kepada Reuters pada hari Sabtu, (21/6/2025), mereka menolak mengungkapkan rincian pemindahan pesawat siluman itu.

Meski demikian, salah satunya mengatakan belum ada perintah lanjutan yang disampaikan untuk memindahkan B-2 ke luar Guam.

Belum diketahui apakah pemindahan itu berkaitan dengan perang Iran-Israel yang sedang berkecamuk di Timur Tengah.

Menurut data penerbangan yang dianalisis oleh Fox News, ada enam unit B-2 yang meninggalkan Pangkalan Udara Whiteman di Missouri minggu ini. Keenamnya terbang mengarah ke Pangkalan Udara Andersen di Guam.

Pesawat pengebom itu diikuti oleh beberapa KC-46 Pegasus yang bisa mengisikan bahan bakar di udara. Pengerahan KC-46 menandakan B-2 sedang disiapkan untuk misi yang jauh dari Guam.

The Guardian melaporkan B-2 bisa membawa bom GBU-57 seberat 13 ton yang dibuat untuk menghancurkan fasilitas bawah tanah. Para pakar mengatakan bom itu bisa digunakan untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah milik Iran, termasuk Fordow.

Saat ini pakar memantau apakah pesawat itu akan dipindahkan ke pangkalan militer AS-Inggris di Pulau Diego Garcia, India. Menurut mereka, Diego Garcia menjadi posisi ideal AS untuk beroperasi di Timur Tengah.

Diego Garcia kerap digunakan oleh AS jika negara itu akan melancarkan serangan ke Timur Tengah. Pulau itu dimiliki oleh Inggris, tetapi disewa oleh militer AS.

AS sudah menggunakan Diego Garcia sebagai pangkalan pesawat dalam perang-perang sebelumnya, termasuk perang di Irak dan Afganistan.

India Times menyebutkan jika B-2 nantinya benar-benar dibawa ke Diego Garcia, hal itu bisa menjadi sinyal bahwa AS akan menyerang fasilitas nuklir Iran dalam waktu dekat. 

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan diperlukan waktu 2 minggu untuk memutuskan apakah AS akan ikut campur dalam perang Israel-Iran.

"Menurut fakta bahwa ada peluang untuk negosiasi penting yang mungkin dilakukan dengan Iran dalam waktu dekat, saya akan membuat keputusan dalam dua minggu ke depan," kata Trump dalam pernyataannya.

Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan AS untuk ikut atau tidak ikut dalam perang melawan Iran adalah sepenuhnya keputusan Trump.

Menurut narasumber intelijen, Trump bisa saja mengizinkan adanya serangan udara terbatas terhadap fasilitas nuklir Iran. Tujuannya ialah melemahkan kemampuan Iran untuk mengayakan uranium tanpa harus memantik perang berskala penuh.

Di sisi lain, Iran sudah memperingatkan AS dan Israel mengenai konsekuensi yang muncul jika serangan ke Iran dilanjutkan.

Pesawat B-2 selayang pandang

Pesawat B-2 pernah digunakan untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman yang dibekingi Iran.

B-2 bisa terbang sejauh 6.000 mil laut atau 11.112 kilometer tanpa harus mengisi ulang bahan bakarnya. Adapun ketinggian terbang maksimalnya mencapai 50.000 kaki atau 15.240 meter.

Satu unit B-2 diperkirakan bernilai $1,1 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun. 

Pada bulan April lalu setidaknya ada enam B-2 yang dikerahkan di Diego Garcia yang berada di selatan India. Jumlah itu mencapai hampir sepertiga B-2 yang dimiliki AS.

Foto-foto dari satelit memperlihatkan beberapa B-2 diparkir di Diego Garcia. Ada pula foto tempat perlindungan yang mungkin digunakan untuk menyembunyikan B-2.

Saat itu Trump sedang menekan Iran untuk melakukan negosiasi nuklir.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.