TRIBUN-MEDAN.com - Warga Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, sempat meluapkan kekecewaannya terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Warga bernama Irwansyah (51), yang mengaku sebagai cucu mantan Bupati Bekasi periode 1958-1960, Nausan ini sampai bersumpah mendoakan KDM hanya 1 periode saja.
Hal itu buntut warung kopi miliknya di Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi kena gusur.
Terlebih menurut Irwansyah surat peringatan yang diterimanaya sangat mepet dari waktu pembongkaran.
"Ada surat peringatan cuman kan saya diberi waktu 2-3 hari saya mau bongkar material dulu yang bisa kepakai ini kan dihancurin sekaligus. Baru kemaren dikasih surat," kata Irwansyah di TikTok Kong4ng.
Ia mengaku sudah berjualan di warung itu selama lima tahun lamanya.
"Udah hampir 5 tahun. Bahkan ini tanah makanya saya bikin warung di sini ini tanah warisan kong saya kong Haji Nausan Bupati pertama Bekasi. Kalau mau tahu tuh makamnya makanya saya berani bikin warung di sini. Cucu generasi ke 3," kata Irwan.
Bangunan warung kopi Irwansyah digusur karena berdiri di atas tanah Perum Jasa Tirta(PJT), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola sumber daya air.
"Pemerintah mau diganti ganti syukur, gak juga gak masalah. Saya ikhlasin. paling Dedi Mulyadi satu periode," ucap Irwansyah.
Irwansyah mengeklaim mayoritas pemilik bangunan liar di Kampung Gabus merupakan pendukung Dedi Mulyadi saat pemilihan sebelumnya.
Namun, ia merasa dikhianati karena tempat usahanya justru dibongkar oleh pemimpin pilihannya sendiri.
"Enggak mau milih lagi saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp 1.000-Rp 2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya, kalau begini kan saya mau makan dari mana? Kerjaan susah," tegas Irwansyah.
Irwansyah pun mempertanyakan tujuan pembongkaran bangunan di sepanjang Jalan Kong Isah.
Ia berujar, saat ini saluran air sawah sudah habis untuk membangun perumahan hingga jalan.
Ia juga menyatakan akan memberikan perlawanan jika makam kakeknya, Nausan, yang terletak tidak jauh dari lokasi pembongkaran, turut digusur.
"Kalau makam mau dibongkar mending perang sekalian kalau makam engkong saya dibongkar," tegas Irwansyah.
Di sisi lain, Irwansyah juga menyayangkan Dedi Mulyadi yang tak langsung menyampaikan pemberitahuan rencana pembongkaran ketika berkunjung ke Kampung Gabus beberapa waktu lalu. Surat pemberitahuan justru diterima warga berdekatan dengan hari pembongkaran.
"Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang," ungkap Irwansyah.
Setelah tempat usahanya dibongkar, Irwansyah belum tahu akan kembali berdagang di lokasi mana usai bangunan liar itu dibongkar.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
Melunak usai Didatangi KDM dan Diberi Uang
Kini, Dedi Mulyadi pun kembali ke Kampung Gabus untuk menemui Irwansyah.
Dilansir dari tayangan YouTube milik Dedi Mulyadi, pertemuan antara keduanya pun berlangsung hangat.
Dedi bahkan langsung menyindir menohok ucapan Irwansyah berharap agar KDM hanya menjabat 1 periode.
"Gak apa-apa saya mah sekali kepilih juga. Karena urusannya saya kan mikirnya bukan buat diri sendiri, ngapain saya capek-capek ke sini ngurusin orang Kali Sepak, mending di rumah tidur ngurusin anak, gaji udah gede," katanya.
Irwan tetap melayangkan protes perihal tenggat waktu dari peringatan sampai pembongkaran.
"Saya dikasih peringatan baru sehari, besok dibongkar," katanya.
"Kalau lama keburu ramai," timpal KDM.
Irwan berniat membongkar sendiri agar bisa menyelamatkan material bangunan untuk dipakai lagi.
"Bapak tau gak keturunan bupati bayangin Bekasi jadi begini coba sebagai cucunya sedih gak ? Tanahnya berantakan, tata ruangnya aut-autan, sawahnya berubah fungsi. Gaji pabriknya gede orang Bekasinya yang kerja dikit. Pokoknya gak apa-apa saya didoain satu kali jadi gubernur, gak apa-apa," kata Dedi.
KDM menekankan jika dalam mengambil keputusan mempertimbangkan pendukungnya, maka kebijakan itu akan sulit ditentukan.
"Kalau saya jadi gubernur ngambil keputusan harus mikir ini orang dukung saya apa gak kan susah. Yang jelas kalau banjir berantakan nyalahin gubernur," katanya.
"Kagak lah," timpal Irwan.
"Ah gimana kagak, baru pertama gubernur nyentuh daerah sini," kata KDM.
Meski sebelumnya menyumpahi Dedi Mulyadi hanya satu periode, namun kini Irwan justru mendukung penataan kawasan dari bangunan liar.
"Permintaan saya sikat aja bangunan liar, sikat aja pak," katanya.
Dedi pun menegaskan ia akan menertibkan apapun demi membuat Bekasi menjadi lebih rapih.
"Biar Bekasi kinclong. Kalau saya sikat aja gak ada urusan. mau dipilih lagi boleh kaga dipilih lagi kaga apa-apa. Saya mah ikhlas aja," katanya.
"Kalau sama ini disamperin, kalau ada ngomong saya samperin. Saya cari ditemuin hari ini," tambah Dedi Mulyadi.
Bukan mengganti bangunan yang digusur, Dedi justru memberi sumbangan renovasi makam kakek Irwansyah.
"Saya sempurnakan bangunannya. Saya bantu Rp 20 juta untuk pengecatan. Mau diterima gak ?" kata Dedi Mulyadi.
"Terima, Pak!" jawab Irwansyah.
Dedi Mulyadi pun memberikan uang tunai pecahan Rp100.000 kepada Irwansyah.
"Menghormati makam leluhur, penting," kata Dedi Mulyadi.
"Terima kasih, Pak," jawab Irwansyah.
Setelah berbincang-bincang mengenai kondisi pembongkaran bangunan liar tersebut, Irwansyah memperlihatkan kepada Dedi Mulyadi lokasi pemakaman Nausan yang berada di belakang perumahan.
Keduanya pun mengintip lewat tembok belakang kompleks perumahan.
Bangunan pemakaman tersebut terlihat berpagar dengan bagian dalam seperti beranda dengan pilar-pilar dan atap yang berundak dua susun.
"Bangunannya bagus ini," ucap Dedi Mulyadi.
Irwansyah pun menjelaskan bahwa tempat pemakaman sang kakek itu dibangun oleh saudara-saudaranya.
"Sama saudara-saudara saya itu yang bangun," ucap Irwansyah.
"Oh Pemda belum bangun?" tanya Dedi Mulyadi.
"Belum, Pemda baru pagernya doang ini Pak," timpal Irwansyah.
Dedi Mulyadi pun berjanji akan menyempurnakan bangunan makam Bupati Bekasi tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
(*/ Tribun-medan.com)