Sebuah studi jangka panjang yang dipublikasikan di American Journal of Preventive Medicine menegaskan pentingnya menjaga kebiasaan berolahraga sejak masa remaja hingga dewasa paruh baya.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 5.100 orang dewasa di empat kota besar Amerika Serikat ini berlangsung selama 30 tahun, dan menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang konsisten dapat secara signifikan mengurangi risiko tekanan darah tinggi (hipertensi).
Peneliti utama dari University of California, San Francisco (UCSF), Kirsten Bibbins-Domingo, menyampaikan bahwa meskipun banyak remaja aktif secara fisik, kebiasaan ini cenderung menurun saat memasuki usia dewasa, akibat kesibukan seperti kuliah, pekerjaan, hingga tanggung jawab keluarga.
Temuan studi menunjukkan bahwa mereka yang rutin melakukan olahraga sedang selama lima jam per minggu, dua kali dari rekomendasi minimum saat ini, memiliki peluang lebih rendah terkena hipertensi, khususnya jika rutinitas tersebut berlanjut hingga usia 60 tahun.
Dr. Jason Nagata, salah satu penulis studi, menambahkan bahwa pencapaian di atas standar minimal aktivitas fisik terbukti lebih efektif dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah tekanan darah tinggi.
Namun, penelitian juga mengungkap adanya ketimpangan rasial. Penurunan aktivitas fisik lebih tajam terjadi pada partisipan kulit hitam dibanding kulit putih, yang berdampak pada tingginya angka hipertensi di kalangan pria dan wanita kulit hitam saat mencapai usia 60 tahun. Faktor sosial-ekonomi seperti lingkungan, pendidikan, dan beban kerja disebut sebagai penyebab utama ketimpangan ini.