Iran dan Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Polusi Radiasi Nuklir Imbas Serangan AS
kumparanNEWS June 22, 2025 03:20 PM
Tak ditemukan peningkatan polusi radiasi usai serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pernyataan itu disampaikan pemerintah Iran dan Arab Saudi guna menjawab kekhawatiran publik atas kemungkinan paparan radiasi di kawasan.
Wakil Direktur Organisasi Energi Atom Iran sekaligus Kepala Pusat Sistem Keamanan Nuklir Nasional, Reza Kardan, mengatakan sistem pemantauan tidak mendeteksi adanya kontaminasi radiasi di luar area yang menjadi sasaran.
“Rencana awal telah disiapkan dan tindakan telah diambil untuk melindungi keselamatan masyarakat. Meskipun terjadi serangan terhadap fasilitas nuklir pagi ini, tidak ada paparan radiasi di luar lokasi,” ujar Kardan, dikutip dari kantor berita IRNA, Minggu (22/6).
Ia menambahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi bisa melanjutkan aktivitas mereka seperti biasa.
Perbesar
3 Lokasi Fasilitas Nuklir Iran yang Diserang AS. Foto: Google Earth
Sementara itu, otoritas pengawas nuklir dan radiologi Arab Saudi juga menyampaikan hasil pemantauan di wilayah Teluk.
Dalam pernyataannya, mereka juga menyebut tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi sebagai akibat dari pengeboman fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat.
“Tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi pada lingkungan Kerajaan maupun negara-negara Teluk Arab,” tulis Komisi Regulasi Nuklir dan Radiologi Arab Saudi di akun resmi mereka di X, lapor AFP.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hingga saat ini, belum ada laporan peningkatan tingkat radiasi di wilayah mana pun yang terdampak serangan.
Perbesar
Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS
Serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan diumumkan Presiden Donald Trump pada Sabtu (21/6) malam.
Pemerintah AS menyebut operasi itu sebagai upaya membatasi kemampuan nuklir Iran, namun belum ada verifikasi independen terhadap dampak sebenarnya dari serangan tersebut.