Eddy Soeparno: Keinginan Putin Kembangkan Energi Nuklir Sejalan dengan Visi Ketahanan Energi Prabowo
Content Writer June 22, 2025 05:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Pimpiman MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyambut baik niatan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk pengembangan energi nuklir di bidang damai.

Putin menyampaikan hal tersebut saat bertemu Presiden RI Prabowo Subianto di Rusia. Eddy Soeparno pun menyambut baik penjajakan kerjasama energi nuklir dari Rusia ini.

"Pertama, tawaran yang langsung diberikan oleh Presiden Vladimir Putin ini menunjukkan peran Indonesia semakin diperhitungkan dalam dinamika geopolitik saat ini. Presiden Prabowo menjalankan peran diplomasi ini dengan sangat baik hingga Indonesia menjadi sangat relevan baik bagi negara-negara BRICS maupun negara-negara Barat," ucap Eddy Soeparno di sela-sela menghadiri Diskusi Publik Society of Renewable Energy (SRE) Universitas Indonesia di UI Convention Center.

Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan, kebutuhan Indonesia untuk energi nuklir akan semakin terasa 8-10 tahun mendatang ketika sumber-sumber energi terbarukan di Pulau Jawa sudah tergunakan dan habis. 

Karena itu, pengembangan Energi Nuklir menjadi salah satu opsi kebijakan untuk mewujudkan visi ketahanan energi Presiden Prabowo. 

“Kondisi ini membuat kebutuhan energi nuklir menjadi salah satu opsi dari energi baru yang bersih dan bisa dimanfaatkan selama 24 jam. Pemanfaatan energi nuklir dengan standar keamanan yang tinggi akan meningkatkan secara signifikan representasi energi terbarukan dalam bauran energi nasional,” lanjutnya. 

Berkaitan dengan kerjasama Nuklir dengan Rusia, Waketum PAN ini menjelaskan saat menghadiri Kongres Ekologi Internasional Nevsky XI yang berlangsung di St. Petersburg, Russia, beberapa waktu lalu ia mengadakan pertemuan khusus dengan First Deputy CEO Rosatom Kirill Komarov. Rosatom diketahui merupakan perusahaan Rusia bidang teknologi pengembangan energi nuklir yang sudah mendunia.

“Rusia saat ini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) modular yang sudah teruji dan pengembangannya dilakukan perusahaan ternama Rosatom,”

“Pengembangan energi Nuklir oleh Rusia ini menjadi terobosan dalam pengembangan energi terbarukan di tingkat global dan bisa menjadi contoh bagi pengembangan teknologi serupa di Indonesia,” lanjutnya. 

Anggota Komisi XII DPR RI ini meyakini kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan Energi Nuklir Modular akan memberikan manfaat khususnya dalam transfer pengetahuan, inovasi dan teknologi pada SDM bidang teknologi nuklir.

“Teknologi nuklir harus dipahami tidak lagi sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan tentu bertanggung jawab," lanjutnya. 

Eddy Soeparno menutup pengembangan energi nuklir ini berkaitan juga dengan kebutuhan energi Indonesia dari sumber baru dan terbarukan ke depannya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.