Pencarian Bocah Hanyut di Sungai Brantas Malang Resmi Dihentikan, Korban Masih Belum Ditemukan
Samsul Arifin June 22, 2025 11:30 PM

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Berjalan selama tujuh hari, operasi pencarian NM (10), bocah perempuan yang hanyut terbawa arus Sungai Brantas di wilayah Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang secara resmi telah ditutup, Minggu (22/6/2025). 

Hingga pencarian terakhir ini dilakukan dan ditutup, korban belum berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza membenarkan hal tersebut.

"Operasi pencarian dilakukan hingga hari ketujuh sesuai aturan perundangan UU No 29 Tahun 2014, dan kami tutup dengan hasil nihil (korban belum ditemukan). Namun apabila ditemukan informasi atau tanda-tanda munculnya korban, maka kami siap melaksanakan evaluasi dan evakuasi," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Dirinya menjelaskan sebelum ditutup secara resmi, di hari terakhir pencarian ini tim SAR gabungan mengerahkan lebih banyak perahu untuk penyisiran sungai. 

Diketahui, penyisiran dilakukan hingga masuk wilayabh Kabupaten Malang tepatnya Bendungan Sengguruh.

"Di hari ketujuh ini, kami lebih banyak mengerahkan alat. Berupa 4 LCR atau perahu karet dan dua perahu karet rafting menyusuri sungai dari posisi korban terakhir terlihat sampai Bendungan Sengguruh," terangnya.

Dirinya juga menuturkan terkait kendala yang dihadapi dalam pencarian. Yaitu, kondisi arus Sungai Brantas cenderung deras hingga debit airnya tinggi.

"Kendala ini kami hadapi mulai hari pertama pencarian. Selain itu, rintangan berupa sampah dan tanaman rumpun bambu liar serta kontur sungai ini cenderung berbatu dan banyak jeram," tambahnya.

Meski operasi pencarian gabungan telah dihentikan, namun masyarakat sekitar akan melaksanakan pencarian secara mandiri. Oleh karena itu, Unit Siaga SAR Malang tetap akan melakukan monitoring.

"Dari hasil evaluasi tadi, masyarakat tetap akan melanjutkan dan melaksanakan pencarian secara mandiri. Tetap akan kami monitor dan tetap diimbau untuk selalu mengutamakan keselamatan," jelasnya.

Sementara itu, Lurah Bumiayu Mutho Shobiri menuturkan, pencarian secara mandiri juga akan melibatkan unsur relawan SAR Malang Raya.

"Hingga hari ketujuh ini, belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Akan tetapi, kami beserta Babinsa, warga, Ketua RW serta relawan akan melaksanakan operasi gabungan pencarian tambahan," ungkapnya.

Ia menerangkan, bahwa operasi pencarian secara mandiri akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Dimulai pada Senin (23/6/2025) besok hingga Rabu (25/6/2025).

"Kemungkinan, pencarian mandiri ini dilakukan tiga hari dulu dan harapannya korban bisa ditemukan. Untuk rutenya sama, yaitu sampai dengan Bendungan Sengguruh,"

"Pencarian yang dilakukan secara mandiri ini, yaitu ada yang memantau dari darat. Sedangkan teman-teman relawan SAR yang memiliki pengalaman, akan menyusuri sungai," bebernya.

Mutho juga menambahkan, bahwa hingga saat ini orang tua korban masih syok atas kejadian tersebut.

"Namanya kehilangan anak, tentunya masih butuh proses. Ini nanti saya sama Babinsa akan datang ke kediaman korban, untuk menyampaikan hasil pencarian pada hari ini ke orang tua korban," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.