Parlemen Iran Dikabarkan Setuju Tutup Selat Hormuz
kumparanNEWS June 23, 2025 04:20 AM
Parlemen Iran dikabarkan menyetujui rencana untuk menutup Selat Hormuz. Laporan tersebut disampaikan usai Amerika Serikat (AS) menyerang tiga fasilitas nuklir Iran.
Selat Hormuz berada di antara Oman dan Iran. Selat tersebut merupakan rute ekspor utama bagi produsen minyak dan gas bumi (migas) di Teluk Persia seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Irak, dan Kuwait.
Kabar persetujuan tersebut disampaikan oleh stasiun televisi Iran Press TV pada Minggu (22/6) yang dikutip oleh Reuters. Meski begitu penutupan Selat Hormuz masih harus menunggu keputusan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Dikutip dari Reuters, meski belum final, anggota parlemen dan Komandan Garda Revolusi Esmail Kosari mengatakan kepada Young Journalist Club pada hari Minggu bahwa tindakan tersebut ada dalam agenda dan akan dilakukan kapan pun diperlukan.
Sebelumnya anggota presidium parlemen Komite Keamanan Nasional Iran, Behnam Saeedi, mengatakan Iran memiliki banyak pilihan untuk menanggapi musuh-musuhnya dan menggunakan pilihan tersebut berdasarkan situasi yang ada.
"Menutup Selat Hormuz merupakan salah satu opsi potensial bagi Iran," katanya, berdasarkan laporan kantor berita semi resmi, Mehr.
Mehr kemudian mengutip anggota parlemen lainnya, Ali Yazdikhah, yang mengatakan Iran akan terus mengizinkan pengiriman gratis di Selat dan di Teluk selama kepentingan nasional vitalnya tidak terancam.
"Jika Amerika Serikat secara resmi dan operasional memasuki perang untuk mendukung Zionis (Israel), itu adalah hak sah Iran dalam rangka menekan AS dan negara-negara Barat untuk mengganggu kemudahan transit perdagangan minyak mereka," kata Yazdikhah.