Antisipasi Eskalasi Puncak Iran-Israel hingga Radiasi Nuklir, Ini Langkah KBRI Kuwait dan Bahrain
Wahyu Gilang Putranto June 23, 2025 03:31 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manama, Bahrain, mengeluarkan imbauan menyusul eskalasi konflik Iran-Israel dan keterlibatan Amerika Serikat (AS).

Para warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Bahrain diminta untuk menyiapkan dokumen penting dan salinan paspor, CPR maupun kontrak kerja, serta melakukan lapor diri lewat situs peduliwni.kemlu.go.id,

KBRI juga meminta para WNI untuk menghubungi hotline pada nomor +973 3879 1650 dan +973 3973 7478 untuk layanan bantuan atau dihadapkan pada kondisi darurat.

Pemberitahuan yang sama juga disampaikan oleh KBRI Kuwait.

Posisi geografis Kuwait berbatasan langsung dengan negara yang sering terjadi konflik dan bertetangga dengan sejumlah negara yang punya pengaruh terhadap dinamika politik serta keamanan regional.

Sehingga segala dampak yang terjadi pada negara seberang akan berpengaruh pada situasi di Kuwait.

Berkenaan dengan itu KBRI Kuwait menyiapkan rencana kontingensi untuk menghadapi kondisi kedaruratan.

Para WNI yang tinggal di Kuwait diminta segera melakukan lapor diri dan tetap mengaktifkan alat komunikasi.

Selain itu jika status siaga II sudah diterapkan, para WNI diminta menyiapkan dokumen penting seperti paspor, kartu identitas diri, baju seperlunya, selimut dan barang penting lain, termasuk membawa bekal yang cukup untuk proses evakuasi.

“Jangan membawa barang-barang yang akan mempersulit pelaksanaan evakuasi,” tulis KBRI Kuwait dalam dokumen rencana kontingensi, Senin (23/6/2025).

Jika didapati kondisi bahaya seperti serangan atau radiasi nuklir, para WNI diminta segera berlindung pada lokasi penampungan terdekat yang disiapkan pemerintah Kuwait.

“Dalam hal keadaan darurat di mana diketahui adanya bahaya serangan dan radiasi nuklir, maka WNI segera berlindung di shelter yang disiapkan oleh pemerintah Kuwait yang dekat dengan tempatnya berada saat itu,” katanya.

Sementara untuk jalur evakuasi yang direncanakan, KBRI Kuwait menyiapkan perjalanan darat, laut maupun udara bergantung situasi dan kondisi pada saat itu. 

Evakuasi jalur darat yakni menuju Arab Saudi melewati perbatasan Salmi - Hafar Al Bathin - Riyadh dengan jarak 1.100 kilometer, atau melalui Nuwaieseb - Damam - Riyadh atau Manama dengan jarak 800 kilometer atau 480 kilometer.

Selanjutnya evakuasi dilakukan melalui udara menuju Jakarta dengan pertimbangan kondisi wilayah udara setempat.

Sedangkan evakuasi jalur udara, direncanakan menggunakan pesawat udara komersial dengan rute Kuwait - Riyadh, Jeddah, Manama, Dubai atau Doha, menuju Jakarta. Ada juga opsi menggunakan pesawat carter dari Kuwait langsung menuju Jakarta.

Adapun evakuasi lewat jalur laut disusun dari Pelabuhan Shuwaikh Port menuju Dammam - Arab Saudi, atau Khalifa bin Salman di Bahrain, atau ke Pelabuhan Al Hamriya di Dubai untuk kemudian melanjutkan evakuasi lewat udara menuju Indonesia. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.