Timur Tengah Panas Perang Iran Vs AS-Israel, DPR Akan Panggil Menlu Indonesia
Hasiolan Eko P Gultom June 23, 2025 10:32 PM

Timur Tengah Panas Perang Iran Vs AS-Israel, DPR Akan Panggil Menlu Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, ikut buka suara mengenai memanasnya perang antara Iran dan Israel yang kini melibatkan Amerika Serikat.

Utut menegaskan bahwa perang ini tidak hanya mengancam stabilitas Timur-Tengah, tetapi juga berpotensi membahayakan seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Ia menyerukan agar seluruh pihak yang berkonflik, beserta masyarakat sipil, mampu menahan diri dan mengendalikan situasi guna mencegah dampak yang lebih buruk akibat perang ini.

"Intinya itulah, kita menahan diri. Kita juga berkomentar (agar) tidak memancing suasana tambah panas," ujar Utut Adianto saat ditemui wartawan di Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta Pusat, Senin (23/06/2025).

Utut menilai bahwa perang ini melibatkan dua kekuatan yang diakui sebagai bangsa cerdas dalam kitab suci keagamaan.

"Iran-Israel ini, yang perang, (adalah) orang pintar nomor satu dan orang pintar nomor dua di dunia. Menurut Al-Qur'an maupun Bible," katanya.

Melihat gejolak global yang semakin memanas, Utut mengingatkan masyarakat untuk selalu siap siaga.

Ia juga meminta awak media untuk menciptakan pemberitaan yang positif guna mencerahkan dan meredakan ketegangan di masyarakat, sekaligus menjadi wadah untuk membuka jalan bagi upaya diplomasi.

‘’Itu sebabnya saya selalu bilang ke temen-temen kita bangun positif. Kita bangun berita yang positif,” katanya.

Terkait keterlibatan Amerika Serikat di Timur-Tengah, Utut menyerahkan tanggung jawab ini kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) RI melalui jalur diplomasi.

Ia menjelaskan bahwa sebagai anggota DPR dirinya tak bisa asal bersikap karena Menteri Luar Negeri-lah yang merepresentasikan sikap negara dalam konflik sensitif ini.

"Kalau orang kayak saya ngomong kan orang pribadi. Tapi kalau Menlu kan state dia. Dia juga Pak Prabowo mengambil garis di mana," jelas Utut.

Lebih lanjut, Utut mengungkapkan bahwa Komisi I DPR RI berencana mengundang Menteri Luar Negeri RI untuk membahas sikap Indonesia dalam konflik di Timur-Tengah.

"Pak Menlu mau kita undang segera ke DPR RI," ungkapnya.

Utut menambahkan, posisi Indonesia sangat krusial dalam situasi ini.

Memihak salah satu pihak dapat menimbulkan konsekuensi diplomatik yang kompleks.

"Ini kan titik yang rawan. Kita memihak kemanapun serba salah. Yang paling penting kita utamakan kan kepentingan nasional kita," terangnya.

Utut berharap konflik dapat segera mereda.

Ia juga mengutarakan gagasan bahwa jika memungkinkan Indonesia dapat mengirimkan utusan khususnya ke Iran.

Utusan ini diharapkan dapat berperan sebagai mediator untuk meredakan eskalasi antara Tel Aviv dan Teheran.

"Kalau kita memang bisa, kita kirim utusan ke Iran. Bisa untuk mendamaikan. Membuat hati dingin itu penting,” pungkas Utut.

(Grace Sanny Vania/Tribunnews)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.