PBB Minta Iran dan Israel Tahan Diri pasca Serangan di Qatar, Sebut ada 3 Negara Siap Jadi mediator
Bobby Wiratama June 24, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.,COM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) ikut menanggapi serangan balasan yang dilakukan Iran dengan pengiriman rudal ke markas militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, pada Senin malam (23/6/2025).

Pernyataan kepada media dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ini disampaikan kepada media selang beberapa menit setelah terjadinya serangan Iran tersebut.

Di dalam publikasi yang dibacakan oleh juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Guiterres meminta tiap pihak yang terlibat dalam konflik tersebut untuk menahan diri dari aktivitas yang dapat meningkatkan eskalasi ketegangan.

"Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) telah mengutuk setiap eskalasi dalam konflik ini," kata Dujarric kepada wartawan PBB pada Senin.

Sebaliknya, Dujarric meminta agar baik Iran, Amerika Serikat, maupun Israel memprioritaskan jalur diplomatik alih-alih melakukan aksi saling balas serangan.

"Yang perlu kita lihat adalah bukan lebih banyak rudal yang ditembakkan ke segala arah. Yang perlu kita lihat adalah, seperti yang telah kami katakan, kembali ke jalur diplomasi," tambahnya.

Ia menekankan bahwa aksi saling balas serangan tak akan segera menyelesaikan masalah yang ada.

 "Semakin banyak penggunaan kekuatan secara sepihak yang terjadi, semakin banyak pula pelanggaran hukum internasional, sehingga kawasan ini semakin berisiko." ungkap Dujarric.

"Sekretaris Jenderal Antonio (Guterres) secara terbuka maupun secara diam-diam mendukung setiap upaya diplomatik yang dapat dipulihkan," kata Dujarric seperti yang dikutip dari Associated Press.

Pada kesempatan tersebut, Dujarric juga ditanyai terkait inisiatif sejumlah negara yang menawarkan diri menjadi mediator dalam konflik tersebut.

Adapun pada sesi pertanyaan media tersebut, dua negara yakni Prancis dan Rusia menjadi nama yang paling digaungkan untuk menjadi mediator dalam konflik AS-Israel-Iran tersebut.

Menanggapi pertanyaan dari media tersebut,  Dujarric menyatakan bahwa ada satu negara lainnya yang telah memberitahu ke PBB terkait ketersediaannya sebagai mediator.

Negara yang dimaksud Dujarric tersebut adalah Oman.

"Kami melihat Oman sangat produktif dalam hal ini, dan saya pikir siapa pun yang bisa membantu, sebaiknya membantu,"  pungkas Dujarric

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.