TRIBUNNEWS.COM – 19 rudal ditembakkan Iran ke arah Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar, Senin (23/6/2025) malam.
Juru bicara militer Qatar, Mayor Jenderal Shayeq Al Hajri, mengatakan satu rudal disebut mengenai fasilitas militer AS, meski tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tujuh rudal pertama ditembakkan dari Iran dan semuanya berhasil dicegat di atas perairan antara kedua negara oleh pertahanan udara Qatar,” ujar Al Hajri, dikutip dari Associated Press (AP).
Setelah itu, menurutnya, Iran kembali meluncurkan 12 rudal tambahan.
Dari jumlah tersebut, 11 berhasil dilumpuhkan di wilayah udara Qatar, sementara satu rudal berhasil lolos dan menghantam fasilitas di dalam pangkalan Al Udeid.
Belum diketahui secara pasti seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan dari rudal yang berhasil lolos tersebut.
Kendati demikian, Al Hajri memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut.
Pernyataan militer Qatar ini sedikit berbeda dengan klaim dari Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya menyebut hanya 14 rudal yang ditembakkan, 13 di antaranya berhasil ditembak jatuh, dan satu sisanya dibiarkan karena dianggap tidak mengancam.
Hingga kini, pihak militer AS maupun Komando Pusat AS (CENTCOM) belum memberikan konfirmasi resmi mengenai dampak kerusakan dari rudal yang menghantam pangkalan.
Serangan Iran tersebut sebagai balasan terhadap AS yang sudah membom tiga situs nuklir Teheran pada akhir pekan lalu.
Selain itu, serangan AS terhadap Teheran, menjadi tanda Amerika terlibat dalam konflik bersenjata antara Iran dengan Israel.