TRIBUNSOLO.COM - Iran dan Israel masih saling bersiaga.
Walaupun sudah ada persetujuan untuk gencatan senjata, mereka masih terus bersiap bila ada pihak yang melanggar perjanjian.
Ini diungkapkan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.
Mereka mengonfirmasi gencatan senjata dengan Israel.
Pernyataan itu sudah atas persetujuan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei.
“Keputusan nasional untuk memaksakan penghentian perang terhadap musuh Zionis dan pendukungnya yang keji," kata dewan tersebut dalam pernyataannya, Selasa (24/6/2025).
Mereka menyebut serangan Iran terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS) berpuncak pada serangan terhadap pangkalan AS di Al Udeid, Qatar, pada Senin (23/6/2025) malam.
Serangan itu sebelum gencatan senjata berlaku.
Dewan menegaskan Iran menanggapi serangan terhadap wilayahnya secara proporsional dan tepat waktu.
“Iran memaksa musuh untuk menyesal dan menerima kekalahan serta penghentian agresi secara sepihak," ujarnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Selain itu, Iran menegaskan mereka tidak sepenuhnya mempercayai musuh dan selalu siap untuk merespons jika terjadi serangan lagi terhadap wilayah Iran.
“Angkatan bersenjata Republik Islam Iran, tanpa sedikit pun mempercayai kata-kata musuh dan dengan tangan di pelatuk, siap memberikan respons yang tegas dan mencegah terhadap setiap tindakan pelanggaran oleh musuh," katanya memperingatkan Israel dan AS.
Laporan tersebut muncul saat Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh Iran melanggar gencatan senjata dan memerintahkan "serangan hebat" terhadap Teheran. (*)