Ibu Haru Kuniyah Pulang ke Pekalongan setelah 42 Tahun, Ternyata Diadopsi Orang Belanda, Nama Diubah
Mujib Anwar June 25, 2025 06:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah ibu dan anak bertemu setelah 42 tahun terpisah.

Si ibu kaget saat anaknya kini menjadi warga negara Belanda.

Sementara rumahnya berada di Pekalongan, Jawa Tengah.

Anak yang bertemu ibunya itu bernama Desiree (43).

Nama aslinya adalah Kuniyah.

Pertemuan Kuniyah dan ibynya terjadi Desa Logandeng, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.

Desiree berhasil bertemu dengan ibu kandungnya, Casriyah (65) pada Rabu (11/6/2025).

Dalam video yang beredar, Desiree mengenakan gamis hijau tua dan jilbab hitam.

Ia datang dengan bersama dengan suaminya yang merupakan warga Negara Maroko.

Desiree langsung memeluk sang ibu kandung yang mengenakan gamis warna merah maroon.

Dari keterangan Kepala Desa Logandeng, Kusnoto membenarkan jika Casriyah pernah memiliki dua anak pada tahun 1982 dari pernikahan pertama.

Salah satu anak Casriyah saat itu diberi nama Kuniyah, dan kini telah berganti nama menjadi Desiree.

Casriyah bercerai dengan suaminya hingga Kuniyah atau Desiree dititipkan ke sebuah Yayasan di Jakarta.

Saat itu usia Desiree baru 1 tahun.

Sedangkan saudara laki-laki Desiree meninggal dunia.

Kemudian ada pasangan suami istri warga Negara Belanda yang tidak memiliki anak datang ke yayasan.

Pasangan itu lalu mengadopsi Kuniyah dan mengganti namanya menjadi Desiree.

Desire lalu dibawa ke Kota Laiden, Belanda.

Namun orangtua angkat Desiree kini telah meninggal dunia.

Desiree lalu mencari keberadaan ibu kandungnya setelah menemukan beberapa dokumen.

Bermodal fotocopy KTP usang, Desiree mulai melacak melacak keberadaan ibu kandungnya melalui Kantor Catatan Sipil.

Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan lalu menhubungi Kepala Desa Logandeng.

"Dari pengakuan ibu tersebut, ada salah satu anak kandungnya itu dititipkan sama orang, untuk diasuh. Ternyata larinya sampai Belanda. Ibu Cariyah tidak tahu, informasi itu lalu saya padankan dengan dokumen yang dia (Desiree) bawa, KTP ibu Casriyah yang dulu, itu memang benar," ucap Kusnoto, melansir dari TribunJateng dan Kompas.com.

Dalam video yang beredar, Desiree terlihat mengenakan gamis hijau tua dan jilbab hitam.

Ia datang bersama suaminya yang berkewarganegaraan Maroko.

Sesaat setelah bertemu, Desiree langsung memeluk sang ibu yang mengenakan gamis merah maroon.

Tangis haru mengiringi pertemuan yang telah dinanti lebih dari empat dekade.

Meski terhalang bahasa, keduanya tetap berusaha berkomunikasi dengan bantuan aplikasi Google Translate.

Sementara itu, sebelumnya juga viral kisah anak bertemu orang tua kandung usai 27 tahun terpisah.

Wanita itu diadopsi dari wilayah selatan Tiongkok.

Akhirnya, wanita itu bertemu orang tua kandungnya usai merilis video pencarian secara online dan menjadi viral.

Keluarga kandungnya, bermarga He yang tinggal di Heyuan, Provinsi Guangdong, berhasil menghubunginya hanya dua hari setelah ia mengunggah video tersebut.

Dalam video yang diposting pada 21 Maret, ia membagikan informasi tentang alamat tempat ia diserahkan ke keluarga angkatnya pada awal tahun 1998 serta desa tempat keluarga angkatnya tinggal.

Dia menyampaikan dalam videonya, “Apa pun yang terjadi di masa lalu, saya bisa menerimanya. Saya berharap orang tua saya bisa datang mencari saya, atau beri tahu alamat kalian agar saya bisa mencari kalian."

Ia juga menyebut bahwa keluarga angkatnya mengatakan orang tua kandungnya berasal dari Sichuan, dengan nama keluarga ayah adalah Tan.

Wanita tersebut baru-baru ini mendaftarkan data darahnya ke dalam basis data DNA nasional.

Keesokan harinya, ia mengunggah video lanjutan yang menyebutkan bahwa ayah kandungnya adalah seorang desainer pakaian berkacamata, dan sebelumnya memiliki dua anak perempuan.

Pada 23 Maret, Tan dan istrinya menghubungi He untuk mengonfirmasi hubungan mereka.

"Putri saya telah ditemukan. Kami menyambutnya kembali ke rumah," kata Tan melalui media sosial, melansir dari TribunTrends.

"Saya sangat bersyukur. Ini merupakan berkah bagi keluarga kami."

Tan menjelaskan bahwa salah satu kerabatnya melihat video He dan mengirimkannya kepadanya.

Ia langsung merasa wanita dalam video tersebut sangat mirip dengan anak-anaknya yang lain.

Meskipun hasil tes DNA belum keluar, baik Tan maupun istrinya telah menyerahkan sampel darah mereka ke basis data.

He ternyata memiliki dua kakak perempuan dan seorang adik laki-laki.

Namun, alasan mengapa ia diadopsi saat masih berusia dua bulan belum diketahui.

Pasangan Tan menyatakan mereka sempat menyimpan informasi kontak keluarga angkat He, namun kehilangan komunikasi setelah dua tahun.

Ibu kandungnya bahkan masih menyimpan baju jumper khusus yang dikenakan He saat mereka berfoto bersama sebelum perpisahan.

“Saya ingin membuktikan pada putri saya bahwa saya adalah ibunya,” ujar sang ibu.

He mengatakan saat panggilan video berlangsung, kedua orang tuanya menangis dan berulang kali meminta maaf padanya.

“Aku merasa sangat campur aduk. Awalnya aku tidak tahu harus berkata apa.

Tapi beberapa menit kemudian, aku tidak bisa menahan tangis. Akhirnya, aku merasa seperti pulang ke rumah.”

Ia menyampaikan bahwa setelah hasil DNA resmi keluar, ia berencana pergi ke Dazhou, Sichuan, untuk bertemu langsung dengan keluarga kandungnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.