BOLASPORT.COM - Mees Hilgers dikabarkan terbuka untuk lepas dari FC Twente.
Mees musim ini sudah tampil dalam 25 laga dengan kontribusi satu gol dan satu asis di Liga Belanda musim ini.
Bergabung sejak tahun 2011, dia saat ini sudah menjadi pemain reguler di tim.
Namun, posisinya akan terancam karena Twente baru saja mendatangkan satu bek baru yakni Stav Lemkin.
Beberapa tim juga dikabarkan sudah melakukan pendekatan untuk mendapatkan jasanya.
Pandit asal Belanda, Leon ten Voorde menjelaskan bahwa saat ini waktunya Mees Hilgers untuk meninggalkan tim.
Apalagi, dia beberapa kali mulai kehilangan posisi utamanya di dalam tim.
Masih berusia muda, tentu banyak tim yang sudah mengincar untuk mendapatkan Mees.
"Dia bukan yang terbaik di sana."
"Tentunya para pemandu bakat dan klub-klub telah melihat hal itu."
"Saya pikir beberapa tahun yang lalu mereka (FC Twente) mengira akan mendapatkan 5 juta untuknya."
"Jika Anda mendapatkan setengahnya," kata Leon ten Voorde dilansir BolaSport.com dari laman Twente Insite.
Saat ini Twente dalam posisi siap untuk melepas bek timnas Indonesia tersebut.
Tentunya, mereka masih menunggu datangnya penawaran terbaik.
"Mees Hilgers pada dasarnya sudah mereka (FC Twente) lepas,” lanjut Ten Voorde.
"Maka mereka tidak akan mendapatkan harga tertinggi untuknya seperti yang diharapkan banyak orang beberapa tahun lalu," tutup Leon.
Sementara itu, Twente Insite mengabarkan bahwa sampai saat belum ada tawaran yang masuk untuk Mees.
Bursa transfer Liga Belanda saat ini masih berjalan dan segala kemungkinan masih bisa terjadi.
Apalagi, Mees merupakan pemain reguler di tim dan masih berusia 24 tahun.
Kariernya diprediksi masih bisa terus berkembang dan terus bersaing di papan atas.
"Sejauh ini, belum ada klub yang menunjukkan ketertarikannya pada Hilgers, yang baru-baru ini bermain untuk tim nasional Indonesia."
"Karena kewajiban internasional, ia akan absen dalam sesi latihan pertama FC Twente pada Senin sore."
"Indonesia baru saja kalah 6-0 dari Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia," tutup laporan mereka.