Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Viral di medsos video CCTV merekam seorang pria paruh baya berpenampilan necis nan perlente mencuri ponsel Vivo Y12 senilai jutaan rupiah milik karyawan toko laundry kawasan Jalan Mastrip Gang Bagong, Warugunung, Karang Pulang, Surabaya, pada Selasa (24/6/2025) siang
Informasinya, ponsel yang dicuri pria misterius tersebut milik karyawan toko laundry bernama JS (39) yang tinggal di Gang Bagong, atau hanya beberapa meter dari toko laundry tersebut. Ia juga baru enam bulan bekerja di toko laundry tersebut, membantu sang istrinya.
Jika melihat rekaman CCTV yang diperoleh TribunJatim.com, ponsel seharga kisaran dua juta rupiah itu, semula diletakkan korban di meja kasir, lalu sekonyong-konyong pria misterius tersebut.
Pria itu, tampak berpenampilan necis nan perlente. Ia berkemeja lengan pendek motif batik berwarna perpaduan cokelat dan putih.
Lalu bercelana jeans warna biru dan bersepatu kulit warna cokelat.
Sepanjang video, pria itu berlagak menempelkan layar ponsel pada telinga kanan seperti sedang sibuk menelepon seseorang.
Namun, saat melihat area meja kasir toko laundry yang sepi dan terdapat sebuah ponsel yang teronggok di permukaan meja tersebut.
Pria itu, sekonyong-konyong mengambilnya, lalu memasukkan pada saku celana bagian paha kaki kanan.
Dan berjalan menuju pintu keluar, lalu kabur menaiki motor jenis matik Honda Vario berbodi warna putih.
Menurut teman korban Darsono (28), pelaku beraksi sendirian, lalu berlagak sok akrab bertanya-tanya soal brosur laundry dan menyibukkan diri dengan menelepon seseorang.
Saat situasi area kasir toko lengang karena beberapa karyawan sibuk menyelesaikan cucian pelanggan di sudut lain toko, si pelaku lantas mencuri ponsel korban, sekitar pukul 11.00 WIB.
"Penampilannya pelaku rapih sekali, gak nyangka kalau dia mencuri," ujar pria yang sudah bekerja di toko laundry tersebut selama 10 tahun, saat ditemui TribunJatim.com, pada Rabu (25/6/2025).
Darsono menceritakan, Korban JS sempat diajak ngobrol dengan si pelaku. Namun korban tidak bisa berlama-lama karena harus segera menjemput saudaranya di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo.
Apesnya, saat sudah terlanjur pergi jauh dari toko laundry, korban baru tersadar meninggalkan ponselnya tergeletak di meja kasir tersebut.
Lalu, setelah kembali ke toko laundry untuk memeriksa dan mencari keberadaan ponselnya sekitar pukul 12.00 WIB, korban malah mendapati ponselnya sudah raib.
Nah, Darsono menduga, pelaku bukan sekadar memanfaatkan situasi yang sepi dan kelengahan karyawan toko.
Melainkan, pelaku diduga kuat melakukan modus gendam sehingga membuat korban sempat mengalami linglung dan berperilaku agak aneh.
Pasalnya, ungkap Darsono, korban tiba-tiba begitu gampangnya berjalan menyeberangi jalan raya depan toko yang begitu ramai kendaraan truk, hanya untuk sekadar membeli air minum kemasan. Padahal, selama ini korban dikenal cenderung takut menyeberangi jalanan tersebut.
"Karena si korban kayak linglung. Kayak bingung. Biasanya dia tidak berani nyeberang jalan (lebar). Saat itu dia disuruh beli teh pucuk, dia berani menyeberangi jalan. Iya ada indikasi gendam," katanya.
Menurut Darsono, pelaku tampak beraksi seorang diri. Diperkirakan usai pelaku kisaran 50-an tahun. Warga sekitar toko laundry-nya tidak ada yang mengenali sosok pria tersebut. Apalagi, si pria juga memakai masker penutup mulut dan hidung.
Dan, ia menduga kuat bahwa pria misterius tersebut merupakan pelaku spesialis. Pasalnya, si pelaku begitu berani memasuki area toko berlagak menelepon seseorang.
Lalu memakai masker penutup hidung dan wajah. Kemudian, kondisi motor Honda Vario sebagai sarana aksinya, tidak terpasang pelat nomor Polisi.
"Kayaknya spesialis," ungkapnya.
Darsono mengaku tidak mengetahui pasti apakah pihak korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.
Hanya saja ia berharap masyarakat dapat lebih waspada dengan pelaku yang berciri-ciri seperti video CCTV tersebut, agar terhindar menjadi korban selanjutnya.
"Harapannya ya semoga pelaku bisa tertangkap semoga tidak ada korban lagi. Dia bisa jadi spesialis, dari lagaknya. Warga sekitar engga pernah tahu sosok pria itu," pungkasnya.