Warga Perbaiki Sendiri Jalan Rusak 2 KM Lebih, Kesal Pemerintah Lambat, Khawatir Banyak Kecelakaan
Mujib Anwar June 25, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Tak kunjung diperbaiki pemerintah, jalan rusak akhirnya diperbaiki sendiri oleh warga Desa Talipukki, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Para warga Desa Talipukki tersebut bergotong royong memperbaiki jalan yang rusak parah dengan alat seadanya.

Mereka menggali ruas jalan agar genangan air dapat mengalir dan tak lagi membahayakan pengguna jalan.

Aksi perbaikan ini merupakan bentuk protes warga kepada pemerintah.

Pemerintah selama ini bertahun-tahun dinilai tidak peduli terhadap kondisi jalan di wilayah mereka.

Warga lantas memperbaiki jalan dengan cara menggali permukaan yang rusak untuk menguras air yang tergenang.

Genangan tersebut membuat badan jalan berlubang dan menyerupai kubangan kerbau, rawan menyebabkan kecelakaan.

Salah satu warga, Nurdin, mengaku bahwa kondisi jalan rusak ini menyebabkan hampir setiap hari ada pengendara yang jatuh karena terperosok.

"Sudah rusak bertahun-tahun dan sudah berulang kali diadukan ke pemerintah, tapi tak kunjung ada perbaikan," jelas Nurdin.

"Padahal di jalur ini setiap hari ada saja warga terjatuh karena terperosok ke dalam lubang jalan atau tabrakan karena hindari jalan rusak," imbuh dia.

Jalan yang rusak ini merupakan akses utama penghubung Kabupaten Polman, Majene, dan Mamasa dengan panjang kerusakannya diperkirakan lebih dari dua kilometer.

Jalur ini juga satu-satunya akses dari Kota Mamasa menuju Desa Pamoseang dan Desa Indo Banua.

Kondisi jalan rusak diperparah saat musim hujan.

Air menggenang di lubang-lubang besar, membuat jalanan licin dan rawan kecelakaan.

Beberapa ruas jalan bahkan tidak memiliki penerangan malam hari, memperbesar risiko bagi pengendara.

Warga berharap ada tindakan nyata dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut.

Apalagi hal itu menyangkut keselamatan dan kelancaran aktivitas masyarakat.

"Kalau dibiarkan terus seperti ini, kecelakaan akan terus terjadi dan aktivitas warga semakin terganggu," kata Nurdin.

Aksi serupa juga dilakukan warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipura, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Secara swadaya, mereka memperbaiki jalan rusak di Dusun Umbulsari, Dusun Leker, Dusun Umbulrejo, dan Dusun Sidorejo.

Panjang jalan yang diperbaiki sendiri oleh warga mencapai lebih dari dua kilometer.

Sebelumnya, jalan tersebut berada dalam kondisi rusak sehingga warga terketuk untuk lekas memperbaikinya.

Mendengar ada warganya secara swadaya perbaiki jalan rusak, Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, meninjau langsung proses perbaikan pada Sabtu (14/6/2025).

Menurut Indah, kesadaran warga memperbaiki jalan patut menjadi contoh.

Ia mengkiaskan jika pembangunan bisa dilakukan warga tanpa bergantung pada pemerintah.

"Saya sangat mengapresiasi inisiatif masyarakat yang dengan penuh kesadaran dan kekompakan ikut memperbaiki infrastruktur desa."

"Ini menjadi contoh bahwa pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi perlu kebersamaan dan gotong royong," terang Indah ketika dikonfirmasi.

PERBAIKAN JALAN - Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar terlihat meratakan semen di pembangunan jalan rusak yang dilakukan warga Sumbermujur Candipuro Lumajang, Sabtu (14/6/2025). Pemkab Lumajang menyerahkan bantuan material untuk aksi warga tersebut.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, terlihat meratakan semen di pembangunan jalan rusak yang dilakukan warga Sumbermujur Candipuro Lumajang, Sabtu (14/6/2025). Pemkab Lumajang menyerahkan bantuan material untuk aksi warga tersebut. (Istimewa)

Indah menambahkan, pihaknya tak lepas tangan melihat warganya memperbaikinya sendiri jalan yang rusak. 

Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Lumajang memberikan bantuan material berupa 100 sak semen untuk Dusun Umbulsari.

Lalu 300 sak untuk Dusun Umbulrejo, serta 200 sak yang telah lebih dulu diberikan untuk Dusun Sidorejo.

Terakhir, Indah mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai kerukunan dan kekompakan. 

"Saya titip agar semangat gotong royong ini terus dijaga. Kerukunan adalah fondasi lingkungan yang aman, nyaman, dan kuat," Ungkapnya.

Sementara itu, warga tanami pohon pisang di Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road Tuban, Jumat (23/5/2025), akibat banyak lubang.

Penanaman pohon pisang di jalur penghubung antar Surabaya-Semarang ini bukan tanpa alasan.

Hal ini dilakukan warga setempat, sebagai peringatan bagi pengguna jalan, kalau di lokasi tersebut terdapat lubang yang dalam.

Lubang di Jalur Lingkar Selatan yang menjadi lokasi penanaman pohon terletak di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, memiliki kedalaman sekitar 15 sentimeter.

"Ini kami tanam kemarin, biar pengendara tahu kalau ada lubang dalam," ujar Priono, warga setempat.

Selain pohon pisang, agar tidak membahayakan pengguna jalan, warga juga menaruh dua traffic cone sebagai penanda.

Priono menambahkan jika musim hujan dapat membuat kondisi jalan semakin berbahaya. 

Sebab dengan adanya genangan air, pengguna jalan tidak akan tau apakah lubang tersebut dalam atau tidak.

"Kalau musim penghujan seperti saat ini lebih berbahaya sebab lubang tertutupi air," imbuhnya.

Dengan kondisi tersebut, warga berharap agar pemerintah daerah segera memberikan solusi atas kerusakan jalan ini dengan melakukan perbaikan secepatnya.

Agar tidak ada korban yang ditimbulkan dari lubang-lubang ini.

"Semoga segera diperbaiki," pungkasnya.

JALAN RUSAK - Kondisi Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road Tuban yang mengalami kerusakan dan ditanami pohon pisang, Jumat (23/5/2025)
Kondisi Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road Tuban yang mengalami kerusakan dan ditanami pohon pisang, Jumat (23/5/2025). (TRIBUNJATIM.COM/MUHAMMAD NURKHOLIS)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.