TRIBUNNEWS.COM - Sebuah speedboat yang mengangkut 13 pemain sepak bola tenggelam di perairan antara Selat Nenek dan Pulau Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (25/6/2025) siang.
Sebanyak 10 orang ditemukan selamat dan tiga orang masih dalam pencarian.
Kepala Dantim Pos Basarnas Batam, Dedius, menyatakan proses pencarian diperluas di hari kedua.
"Hari ini pencarian kami perluas karena sudah 12 jam lebih hampir 24 jam. Pencarian kami perluas hingga 2 mil dari lokasi kejadian," bebernya, Kamis (26/6/2025), dikutip dari TribunBatam.com.
Sejumlah alat khusus digunakan mulai drone thermal, hingga aquaeye (pendeteksi manusia di air).
"Hari ini cuaca dan angin cukup kuat," imbuhnya.
Tiga korban yang masih dalam pencarian yakni Muhammad Fahri (Pai), Papat, dan Fir.
Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, menjelaskan speedboat yang membawa 13 pemuda berangkat dari Selat Nenek menuju Pulau Setokok sekitar pukul 13.00 WIB.
Mereka hendak mengikuti turnamen sepak bola antar pulau yang digelar di Pulau Setokok.
Selang 45 menit kemudian, kapal mengalami mati mesin.
"Air mulai masuk ke dalam kapal hingga akhirnya tenggelam," bebernya.
Salah satu penumpang selamat bernama Rahel (17) menyatakan rekan-rekannya berenang menuju pulau terdekat.
"Hingga Rabu (26/6/2025) malam, total 10 orang berhasil selamat dan telah kembali ke rumah masing-masing di Selat Nenek," tandasnya.
Kendala dalam proses pencarian yakni gelombang laut yang cukup kuat.
Proses pencarian melibatkan Basarnas, Polairud Polda Kepri, Polsek Bulang, Pos AL Kertang, perangkat desa, serta warga sekitar.
Sebelumnya, Ketua RW setempat, Barin, mengaku kaget mendengar kabar kapal yang ditumpangi para remaja tenggelam.
“Saya langsung turun ke lokasi begitu dengar kabarnya. Mereka itu anak-anak yang saya kenal baik. Ada 13 orang di speedboat itu,” tuturnya.
Para nelayan sempat melakukan pencarian sebelum tim SAR datang.
Awalnya, tujuh orang ditemukan selamat kemudian tiga orang ditemukan lagi.
“Mereka ditemukan oleh nelayan dan dibawa ke tempat aman. Tapi masih ada yang belum ditemukan,” terangnya.
Menurutnya, para korban merupakan kebanggan keluarga yang bercita-cita menjadi pemain bola profesional.
“Mereka sangat hobi main bola. Setiap hari latihan. Saya hanya bisa berdoa agar semuanya ditemukan selamat,” pungkasnya.
(Mohay) (TribunBatam.com/Ucik)