RI Punya Potensi Besar Produksi Bioetanol Capai 7,5 Miliar Liter
Wahyu Aji June 26, 2025 08:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Bioenergi Kementerian ESDM, Elis Heviati mengatakan Indonesia memiliki potensi besar produksi bioetanol yang bisa mencapai 7,5 miliar liter.

Hal itu menjadikan Indonesia dalam posisi strategis dalam program transisi energi menuju net zero emission.

“Indonesia memiliki potensi besar produksi bioetanol yang bisa mencapai 7,5 miliar liter per tahun. Sayangnya, kapasitas produksi aktual masih sangat rendah, yaitu sekitar 365 ribu kiloliter per tahun. Kita perlu segera atasi tantangan logistik, kebijakan fiskal, dan konflik kepentingan antara energi dan pangan” ujar Elis dalam diskusi publik bertajuk “Prospek dan Tantangan Industri Bahan Bakar Nabati di Indonesia” yang digelar Universitas Bakrie, Jakarta, Kamis(26/6/2025).

Atas hal tersebut VP Business Development Pertamina New dan Renewable Energy, Andre Harahap menekankan urgensi reformasi kebijakan dan percepatan produksi bioetanol agar Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor bensin secara signifikan.

“Kalau kita mau serius dorong bioetanol, kita harus segera selesaikan persoalan distribusi dan kebijakan harga. Belajar dari negara seperti Brasil dan Amerika Serikat, bioetanol bisa sukses asal didukung regulasi yang jelas” kata Andre.

Menanggapi hal tersebut Pakar Energi Terbarukan, Prof Deffi Sari memberikan catatan penting tentang dampak lingkungan, terutama isu deforestasi dan emisi gas rumah kaca yang muncul akibat industri biofuel.

Sementara itu Head of Bakrie Center for Energy and Sustainability, Dr Muhammad Badaruddin menambahkan, diskusi ini merupakan bagian dari upaya strategis Universitas Bakrie untuk mendukung percepatan transisi energi di Indonesia melalui kolaborasi lintas sektoral.

Diskusi dihadiri mahasiswa dan dosen lintas program studi Universitas Bakrie sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan antara akademisi dengan dunia industri serta membangun diskusi strategis yang mendalam tentang isu energi nasional

Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie,  Prof Dudi Rudianto, dalam sambutannya mengatakan diskusi ini bertujuan mempertemukan berbagai pihak untuk merumuskan solusi nyata.

“Acara ini penting karena mempertemukan praktisi industri, pemerintah, dan akademisi agar kita bisa cari solusi bersama yang realistis untuk pengembangan energi nabati di Indonesia” kata Prof Dudi.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.