Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun, Kementerian ESDM: Gak Usah Terlalu Panik
Sanusi June 26, 2025 07:32 PM

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) santai menanggapi tren penurunan ekspor batu bara Indonesia.

Ekspor batu bara termal Indonesia pada Januari-April 2025 tercatat hanya sebesar 150 juta ton. Ini turun 12 persen dibanding periode yang sama pada 2024 atau merosot sekitar 20 juta ton.

"Kita enggak usah terlalu panik, tetapi memang harus diantisipasi," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian EDM Tri Winarno ketika ditemui di Lapangan Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) Blok Cepu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025).

Menurut Tri, penurunan ekspor ini terjadi di tengah meningkatnya produksi batu bara di negara-negara lain seperti China dan India

Ia menyebut semua negara saat ini mengejar ketahanan energi seperti yang pernah disampaikan Presiden Prabowo Subianto.

"Kau lihat, coba dicek, China sama India dua negara itu produksinya naik. Jadi poinnya, semua negara sekarang inginnya untuk ketahanan seperti Pak Prabowo tadi sampaikan semua negara ingin secure. Jadi wajar di dunia global seperti ini," ujar Tri.

Di saat yang sama, ia mengatakan Indonesia juga bersaing dengan eksportir batu bara lainnya seperti Rusia dan Mongolia.

Sebagai informasi, China dan India masih menjadi kontributor terbesar dalam total ekspor batu bara Indonesia. 

Namun, kedua negara ini justru mencatatkan penurunan impor secara signifikan pada awal 2025.

Sepanjang Januari – April 2025, ekspor batu bara RI ke China turun 20 persen atau sekitar 14 juta ton secara tahunan.

Penurunan ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah China yang terus mendorong peningkatan produksi batu bara domestik, sekaligus menekan tingkat polusi udara.

Sementara itu, India mencatat penurunan impor batu bara Indonesia sebesar 15 persen atau setara 6 juta ton dalam periode yang sama.

India juga tengah mengakselerasi produksi batu bara lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Importir besar lain seperti Jepang dan Korea Selatan juga mengurangi pembelian.

Total impor kedua negara itu dari Indonesia tercatat hanya 13 juta ton, turun dari 17 juta ton pada periode Januari–April 2024. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.