TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kanker ginjal sering terdeteksi terlambat.
Kebanyakan pasien datang sudah pada fase stadium akhir.
Berikut adalah faktor risiko terjadinya kanker ginjal dikutip dari laman UNAIR:
Dokter spesialis urologi dr Zakaria Aulia Rahman SpU menerangkan, kanker ginjal merupakan kondisi dimana ada pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel ginjal yang akhirnya menjadi sel yang ganas.
Sama seperti kanker pada umumnya, kanker ginjal muncul karena banyak faktor.
Faktor risiko kanker pada ginjal antara lain merokok, obesitas, hipertensi, dan metabolic syndrome.
Metabolic syndrome ditandai dengan tingginya gula darah, kolesterol.
Serta faktor genetik dapat meningkatkan faktor risiko.
"Kanker ginjal dapat menyerang dari usia muda hingga tua," kata dia.
Dari data yang ada, orang tua memang prevalensinya lebih tinggi.
Namun jika seseorang punya kerentanan genetik terhadap kanker ginjal, maka bisa mengindap kanker ginjal saat usia muda.
Pengobatan kanker bisa dilakukan dengan operasi pengambilan tumor jika kanker masih sebatas di area ginjal pasien.
Namun, jika tumor sudah dirasa besar, operasi pengangkatan ginjal juga mungkin dilakukan.
Sementara saat tumor sudah menyebar tidak hanya di ginjal saja, maka pasien harus mendapat imunoterapi.
"Kemoterapi bukan lagi pengobatan yang efektif untuk kanker ginjal. Melainkan kini ada obat penghambat enzim," ungkap dr Zakaria.
Obat itu harus dibarengi dengan imunoterapi.
Kanker mungkin dapat tumbuh kembali meskipun sudah dilakukan proses operasi.
Pada saat operasi bisa saja tumor ada yang tertinggal dan tumbuh lagi di ginjal tersebut.
Karena itu, menyarankan bagi seseorang dengan kondisi tertentu untuk rutin melakukan screening kesehatan sebagai preventif.
“Pasien yang rentan seperti memiliki obesitas, hipertensi, merokok itu bisa screening apabila ada gejala. Kalau misal pasien tersebut memiliki garis keturunan penderita kanker ginjal itu juga akan lebih baik melakukan screening,” kata dia.