Pilot Tempur F-16 Ukraina Tewas saat Tangkis Serangan Drone Rusia
kumparanNEWS June 30, 2025 12:40 PM
Pilot pesawat tempur F-16 Ukraina tewas dalam kecelakaan saat menangkis serangan udara Rusia yang melibatkan ratusan drone, rudal jelajah dan balistik.
Presiden Volodymyr Zelenskiy memuji sang pilot, Maksym Ustymenko, dan menganugerahkannya gelar Pahlawan Ukraina.
Ukraina kini telah kehilangan tiga F-16 sejak pesawat tempur buatan AS itu mulai dioperasikan tahun lalu. Ukraina tidak mengungkap ukuran armada F-16 milik mereka, namun alutsista tersebut telah menjadi bagian utama dan paling banyak digunakan dalam pertahanan Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan, pilot menerbangkan pesawat tempur yang rusak itu menjauh dari pemukiman. Namun, pilot tidak sempat melontarkan diri sebelum akhirnya pesawat jatuh.
"Pilot menggunakan semua senjata yang ada di dalamnya dan menembak 7 target di udara. Ketika menembak target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan kendali," kata Angkatan Udara Ukraina dalam keterangan di Telegram, dikutip dari Reuters, Senin (30/6).
Perbesar
Api dan asap terlihat di kota setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kiev, Ukraina, Senin (23/6/2025). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
Ahli militer Ukraina, Roman Svitan, sebelumnya mengatakan pesawat tempur F-16 tidak cocok untuk semua tugas dalam perang, khususnya untuk mengusir drone yang menyerbu kota-kota Ukraina. Sebab, F-16 lebih cocok digunakan terhadap target yang berkecepatan tinggi.
Sementara itu, Zelensky dalam pernyataan lewat video mengatakan sang pilot, Ustymenko, telah terbang untuk misi sejak kampanye melawan separatis yang didanai Rusia dimulai pada 2014 lalu. Separatis itu merebut sebagian wilayah timur Ukraina.
"Dia menguasai 4 tipe pesawat dan memperoleh hasil penting dalam membela Ukraina. Sungguh menyakitkan kehilangan orang-orang seperti itu," kata Zelensky.
Ustymenko tewas ketika Rusia mengintensifkan serangan udara di Ukraina pada Minggu (29/6) malam. Di Kiev, keluarga berkumpul di stasiun metro untuk berlindung setelah sirene serangan udara berbunyi.
Tembakan senapan mesin dan ledakan terdengar di seluruh ibu kota di wilayah barat kota Lviv -- serangan militer sangat jarang terjadi di sana. Gubernur wilayah Lviv yang berbatasan dengan Polandia mengatakan serangan itu menargetkan infrastruktur penting.
Perbesar
Sebuah ledakan dari sebuah pesawat tak berawak terlihat saat serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kiev, Ukraina, Senin (23/6/2025). Foto: Gleb Garanich/REUTERS
Serangan itu menghancurkan rumah dan infrastruktur di seluruh negeri dan melukai setidaknya 12 orang.
Militer Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan total 477 drone dan 60 rudal berbagai jenis ke Ukraina dalam semalam. Pasukan Ukraina menghancurkan 211 drone dan 38 rudal. Sementara 225 drone hilang karena peperangan elektronik atau merupakan umpan yang tidak membawa alat peledak.
"Moskow tidak akan berhenti selama memiliki kapasitas untuk meluncurkan serangan masif," kata Zelensky dalam unggahannya di X. Dia juga mengatakan, Rusia telah meluncurkan sekitar 114 rudal, 1.270 drone, dan 1.100 bom luncur hanya dalam satu minggu terakhir.
Kantor berita yang dikelola Rusia, RIA Novosti, mengatakan satu orang tewas oleh drone Ukraina di wilayah Luhansk yang dikuasai Rusia. Baik Ukraina dan Rusia menyatakan tidak menyerang target sipil.