Rusia Sebut NATO Buat Blunder dengan Penuhi Tuntutan Trump untuk Naikkan Anggaran Militer
Nuryanti June 30, 2025 05:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyindir langkah NATO yang memenuhi tuntutan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meningkatkan belanja pertahanan mereka.

Sindiran ini diucapkan oleh Lavrov saat ia menyampaikan rencana memangkas anggaran pertahanan Rusia pada jumpa pers Senin ini (30/6/2025).

Ia mengaku heran kenapa NATO justru mau meningkatkan belanja peralatan militer tersebut di saat negara-negara lainnya termasuk Rusia tengah melakukan efisiensi pada sejumlah sektor, termasuk bidang pertahanan mereka.

Dikutip dari Reuters, Lavrov berpendapat keputusan anggota NATO untuk meningkatkan belanja pertahanan tersebut pada akhirnya justru bisa menjadi blunder yang menyebabkan runtuhnya aliansi tersebut.

Pernyataan Lavrov ini disampaikan untuk merespons ucapan Menteri Luar Negeri Polandia, Radosław Sikorski yang dilaporkan menyebut bahwa perlombaan senjata antara Rusia dan Barat bisa memicu kejatuhan Presiden Vladimir Putin

Lavrov menyatakan langkah AS yang menggebu-gebu meminta anggaran senjata dinaikkan justru bisa buat NATO runtuh.

“Karena beliau (Sikorski) memang peramal semacam itu, kemungkinan besar beliau juga telah meramalkan peningkatan anggaran negara-negara NATO secara drastis" buka Lavrov

"Namun menurut perhitungan saya, hal itu (peningkatan anggaran perang secara drastis) akan mengarah pada keruntuhan organisasi ini (NATO),” ujar Lavrov.

Sebelumnya pada Jumat (27/6/2025), Putin menyatakan bahwa Rusia berniat memangkas belanja militernya mulai tahun depan. 

Pada 2025, Rusia sudah terlebih dahulu menaikkan belanja negara untuk pertahanan nasional sebesar seperempat menjadi 6,3  persen dari produk domestik bruto (PDB), 

Rasio tersebut juga memecahkan rekor anggaran pertahanan level tertinggi sejak Perang Dingin. 

Belanja pertahanan itu kini mencapai 32 ?ri total belanja anggaran federal 2025.

Sementara itu, para pemimpin NATO justru baru memulai menaikkan anggaran pertahanannya pada tahun ini setelah sepakat untuk memenuhi tekanan selama berbulan‑bulan dari Donald Trump.

Melalui pemenuhan tuntutan Trump, NATO kini meningkatkan belanja pertahanan hingga 5 ?ri output ekonomi masing‑masing negara anggota pada tahun 2035.

Trump menggambarkan keputusan yang diambil pada KTT di Den Haag itu sebagai “kemenangan besar bagi Eropa dan peradaban Barat”.

Dalam pernyataan bersama, para anggota menegaskan solidaritas mereka menghadapi tantangan keamanan yang mendalam, dengan menyoroti ancaman jangka panjang yang ditimbulkan oleh Rusia serta terorisme sebagai faktor pendorong.

“Tiadalah seseorang yang boleh meragukan kemampuan atau tekad kami apabila keamanan kami terancam,” kata Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.

“Ini adalah aliansi yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih mematikan yang tengah dibangun oleh para pemimpin kami.” sambungnya kala itu

Keputusan NATO Menuai Protes Anggotanya

PERANG IRAN VS ISRAEL - (Kanan) Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte (Kiri) duduk di pertemuan puncak para pemimpin NATO di Den Haag, Belanda, 25 Juni 2025. Dalam kesempatan tersebut, Rutte menertawakan perang Iran vs Israel, ia menyebut konflik seperti 2 bocah berkelahi dan Trump sebagai ayah keduanya.
PERANG IRAN VS ISRAEL - (Kanan) Presiden AS Donald Trump dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte (Kiri) duduk di pertemuan puncak para pemimpin NATO di Den Haag, Belanda, 25 Juni 2025. Dalam kesempatan tersebut, Rutte menertawakan perang Iran vs Israel, ia menyebut konflik seperti 2 bocah berkelahi dan Trump sebagai ayah keduanya. (Tangkap layar kanal YouTube NATO News)

Meski mengaku solid, sejumlah anggota NATO sebelumnya secara terang-terangan menolak untuk memenuhi tuntutan Trump tersebut.

Spanyol khususnya menolak target 5  persen sebelum pertemuan pada KTT Nato di Den Haag.

Menteri Ekonomi Spanyol, Carlos Cuerpo sebelumnya mengatakan bahwa parlemen di Madrid tengah melakukan upaya besar untuk mencapai target anggaran pertahanan sebesar 2,1  persen.

Cuerpo merasa langkah untuk memenuhi tuntutan anggaran pertahanan di atas persentase itu merupakan hal yang keliru.

Meski sempat menuai sejumlah penolakan di dalam negeri, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez pada akhirnya ikut menandatangani pernyataan NATO untuk memenuhi tuntutan Trump tersebut.

Sanchez menyatakan bahwa angka tersebut cukup memadai, realistis, dan sejalan dengan kemampuan ekonomi Spanyol untuk memenuhi komitmennya meski dengan kontribusi yang lebih rendah.

Pemerintah Belgia juga sempat menyuarakan penolakannya terhadap langkah NATO yang memenuhi tuntutan Trump.

Perdana Menteri Belgia, Bart de Wever sempat mengatakan kepada wartawan bahwa meski tidak mudah, persentase 3,5 dalam 10 tahun adalah angka yang realistis daripada yang diajukan Trump.

Slovakia juga sempat menyuarakan keprihatinan atas lonjakan besar belanja pertahanan, namun Presiden Peter Pellegrini menyatakan Bratislava tidak akan menghalangi langkah Trump.

(Bobby)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.