BANJARMASINPOST.CO.ID - Usia makin tua, pelawak senior Kadir tak bisa menampik kini sepi job.
Seperti para rekanan sejawatnya, mantan personel Srimulat itu kini sudah semakin tersingkir di panggung hiburan.
Perubahan demografi kini juga membuat selera penonton lawak bergeser.
Banyak sosok pelawak baru yang muncul menggantikan popularitas para pelawak senior.
Terpaksa keadaan, Kadir kini pilih banting setir. Ia mengikuti arus perkembangan teknologi saat ini,
Bermodal gaya khasnya, Kadir menekuni pekerjaan sebagai afiliator digital.
"Bulan Desember pertama saya dapat satu bulan ini hitungannya Rp 11 juta. Terus Januari dapat Rp 32 juta. Februari dapat sekitar Rp 25 juta. Maret itu saya dapat Rp 22 jutaan," ujar Kadir dikutip dari Tribunnews.com, Senin (30/6/2025).
“Dapat UMR, lebih dikit lah. Ada Rp 6,5 juta sebulan,” ujarnya.
Pekerjaan barunya ini menjadi hiburan tersendiri bagi Kadir.
“Orang laki itu hiburannya itu kerja. Kalau nggak kerja ya nongkrong. Tapi kalau kerja, selain dapat penghasilan, ada hiburan juga,” tutupnya.
Affiliator sendiri adalah orang yang mengikuti program afiliasi dan mempromosikan produk atau layanan suatu perusahaan atau merek, dengan tujuan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil melalui tautan afiliasi yang mereka bagikan.
Kadir Sempat Kesulitan Ekonomi, Usaha Warung Bangkrut
Komedian senior H.Mubarak atau Kadir kini aktif sebagai afiliator di media sosial, setelah mengalami kesulitan ekonomi pasca pandemi.
Ia mengaku memutuskan terjun ke dunia afiliasi karena penghasilan dari dunia hiburan semakin sepi.
“Awalnya karena nggak punya duit,” ujar Kadir saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan belum lama ini.
“Pengen usaha apa ya, yang artinya tuh ada benang merah sama dunia keartisan, ya 11-12 lah," ujar Kadir.
Kadir mengatakan sempat mencoba membuka warung, namun bisnis tersebut ikut terdampak pandemi.
“Setelah COVID itu kan turun ya. Saya banyak nganggur, cuma nongkrong aja, ngobrol sama teman-teman,” tuturnya.
Dari kebiasaan menonton TikTok dan YouTube, Kadir mulai mengenal dunia afiliasi. Ia melihat banyak pengguna yang membagikan pengalaman berjualan dan meraih omzet besar melalui platform tersebut.
“Ada edukator-edukator tuh yang senior-senior affiliate. Ngasih langsung, nunjukin nih, hari ini nih omset saya 1 miliar. Komisi saya 100, ada yang komisinya 200. Saya bilang enak banget sih,” ungkapnya.
Meski awalnya sempat curiga dengan fenomena tersebut, Kadir akhirnya bertanya kepada anaknya mengenai kebenaran penghasilan para afiliator.
“Saya bilang ke anak saya, ini orang-orang ini bener apa nggak sih? Penghasilannya kok segini cuma jualan gitu aja. Terus anak saya bilang, iya pak, bener. Ada teman saya SMA juga gitu jadi afiliator,” katanya.
Mengutip wikipedia, Kadir memiliki nama asli Mubarak.
Pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur itu dikenal sebagai pelawak dengan logat Madura.
Lahir pada 3 September 1951, Kadir memiliki keturanan Jawa dari Ibu dan keturunan Arab dari ayahnya.
Namun pada usia 11 tahun, ia harus menjadi yatim-piatu.
Diberitakan Tribun Medan, Kadir telah menikah dengan wanita bernama Safia Nur Syafiah.
Dari pernikahan tersebut ia dikaruniai enam anak perempuan.
Nama Kadir mulai dikenal publik sejak bergabung dalam grup lawak Srimulat.
Sayangnya, ia sempat keluar dari grup tersebut kemudian membentuk grup Merdeka.
Grup Merdeka terdiri dari Kadir, Basuki, Timbul, Nurbuat dan Rohana.
Kendati demikian Grup Merdeka ternyata tidak bertahan lama.
Sempat membuat grup lawak baru bernama Batik, namun hanya bertahan tiga tahun.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)