POGI Imbau Wanita Belum Menikah dan Ibu Melahirkan Vaksin HPV untuk Cegah Kanker
kumparanMOM July 01, 2025 02:40 PM
Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita Indonesia. Lebih dari 95 persen kasus ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) risiko tinggi.
Mengutip Unit Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, beberapa penyebab lain kanker serviks, yakni:
-Melakukan hubungan seksual di usia muda, yaitu dibawah 18 tahun.
-Bergonta-ganti pasangan seksual.
-Melakukan hubungan seksual dengan pria yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
-Merokok ataupun sebagai perokok pasif.
-Infeksi berulang pada jalan kelamin, salah satunya karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin.
-Memiliki riwayat keluarga dengan kanker.
-Adanya riwayat tes pap smear yang abnormal sebelumnya.
Ilustrasi asap rokok  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asap rokok Foto: Shutterstock
Meski upaya pencegahan terus berjalan, namun masih banyak kelompok wanita dewasa yang belum pernah diberi vaksinasi.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI) merilis rekomendasi terbaru vaksinasi HPV yang menargetkan dua kelompok kunci, yaitu wanita sebelum menikah dan setelah melahirkan.

Vaksinasi HPV untuk Mencegah Kanker Serviks pada Wanita Sebelum Menikah dan Setelah Melahirkan

Menurut Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. OG(K), wanita yang belum pernah berhubungan seks atau sebelum menikah, merupakan kelompok kunci dalam upaya pencegahan primer infeksi HPV. Hal ini karena paparan virus HPV umumnya terjadi saat awal aktivitas seksual.
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Shutterstock
Oleh karena itu, memberikan vaksin HPV sebelum seorang wanita memulai kehidupan seksualnya menjadi langkah untuk mencegah kanker serviks di masa depan.
"Wanita pranikah merupakan kelompok kunci untuk pencegahan primer, karena paparan HPV sering terjadi saat debut seksual. Jadi, kapan kita mulai? Kita berharap wanita pranikah itu belum melakukan hubungan seksual, ya. Kalau dia sudah berhubungan seksual ya itu bukan pranikah namanya," ujar dr. Fitriyadi dalam acara press conference POGI Rilis Rekomendasi Vaksinasi HPV bagi Wanita Pra-Nikah dan Pascapersalinan, Selasa (24/6).
POGI berharap wanita sebelum menikah lebih peduli untuk menjaga kesehatan reproduksinya. Vaksinasi ini pun dilakukan agar mereka bisa mendapatkan perlindungan.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: KT Stock photos/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: KT Stock photos/Shutterstock
"Jadi, kita bisa merekomendasikan ke sejawat atau praktisi kesehatan. Kalau ada perempuan yang belum pernah divaksin HPV sebelumnya, maka kalau dia ingin melakukan pernikahan dianjurkan melakukan suatu vaksinasi HPV. Proteksi terhadap HPV aling efektif dilakukan pada yang belum pernah terkena HPV," ucap dr. Fitriyadi.

Vaksinasi untuk Wanita Setelah Melahirkan

Kemudian, vaksinasi dosis kedua dan ketiga bisa dilanjutkan setelah menikah. Apabila sudah menikah dan hamil, maka pemberian vaksin bisa diberikan setelah melahirkan.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: BaLL LunLa/Shutterstock
"Yang kedua adalah wanita pascapersalinan. Karena itu waktu yang strategis untuk vaksinasi. Sebab pasti seseorang setelah bersalin akan kontrol ke dokter, di situlah kita bisa melakukan sebuah edukasi untuk menjaga terjadinya kanker serviks dengan memberikan vaksinasi HPV," katanya.
Di sisi lain, vaksinasi HPV ini juga aman untuk diberikan selama menyusui. Reaksi imun wanita kembali normal setelah 3-4 bulan usai melahirkan. Artinya, Anda dapat mendapatkan vaksinasi HPV saat kontrol usai persalinan, Moms.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.