Mengapa Amerika Serikat Bisa Gagal Mengatasi Kelaparan di Negaranya Sendiri?
Komang Agus T. Wahyudi Putra July 01, 2025 06:40 PM
Amerika Serikat dikenal sebagai negara kaya, modern, dan superpower dunia. Namun, di balik kemewahan itu, jutaan warganya justru kesulitan makan setiap hari. Ini adalah paradoks besar yang patut kita pahami bersama.
Negara Superpower, Tapi Banyak yang Kelaparan
Data resmi pemerintah AS mencatat ada lebih dari 44 juta orang, termasuk 13 juta anak-anak, yang hidup dalam kondisi rawan pangan. Artinya, mereka tidak selalu bisa makan cukup dan bergizi. Padahal, Amerika adalah negara yang memproduksi makanan berlimpah dan sering membuang-buangnya hingga 40% setiap tahunnya.
Mengapa Bisa Terjadi?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kelaparan di negara maju ini, antara lain:
Kesenjangan Ekonomi. Orang kaya makin kaya, sementara jutaan warga berpenghasilan rendah tidak cukup mampu membeli makanan sehat.
Wilayah food desert. Banyak daerah di AS di mana penduduknya sulit menemukan toko bahan makanan bergizi dengan harga terjangkau.
Bantuan sosial yang tidak merata. Program bantuan pangan memang ada, tetapi tidak cukup kuat dan banyak dipotong setela pandemi COVID-19.
Diskriminasi struktural. Warga kulit hitam, Latin, dan kelompok minoritas lain dua kali lebih berisiko mengalami kelaparan dibanding warga kulit putih.
Hak Asasi Manusia yang Terabaikan
Padahal, hak atas pangan adalah bagian dari hak asasi manusia. Jika orang lapar, mereka lebih mudah jatuh sakit, anak-anaknya gagal tumbuh optimal, dan masa depan mereka ikut terancam.
Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah Amerika yang selalu menggaungkan HAM di Dunia, tetapi ternyata belum sanggup memenuhi hak dasar rakyatnya sendiri.
Jalan Keluar: Perlu Perubahan Sistem
Para ahli menilai solusi bagi Amerika bukan sekadar memberi makanan gratis, melainkan memperbaiki akar masalahnya:
Memperbaiki kebijakan pangan agar lebih adil
Mengurangi kesenjangan ekonomi
Memperkuat jaring pengaman sosial
Memastikan setiap orang punya akses ke makanan sehat dan terjangkau
Tanpa langkah-langkah itu, kelaparan akan terus menjadi luka dalam citra negara superpower yang menyebut dirinya membela keadilan.
Penutup
Amerika memang negara besar, tetapi masalah kelaparan menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah di dalam negerinya. Saat warganya sendiri belum terpenuhi hak dasarnya, kredibilitas Amerika di mata dunia juga ikut dipertanyakan. Diharapkan masalah kelaparan di Amerika Serikat dapat segera tertangani.