Masuk Sekolah Rakyat Tak Pakai Tes, Hanya Ada Talent Mapping Berbasis AI
kumparanNEWS July 01, 2025 06:40 PM
Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto akan menerapkan pendekatan baru dalam menjaring peserta didik. Tidak ada tes akademik dalam proses seleksi, melainkan pemetaan potensi menggunakan teknologi talent mapping berbasis Artificial Intelligence (AI).
Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof. Mohammad Nuh usai rapat progres pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).
“Sebagaimana yang sudah kita sampaikan sebelumnya nanti di Sekolah Rakyat ini tidak ada tes akademik, yang ada adalah lolos administrasi kemudian nanti juga ada cek kesehatan,” ujar Gus Ipul.
Sementara itu, Nuh menyebut sistem pemetaan berbasis AI ini dinilai dapat membantu mengenali potensi setiap anak secara lebih efisien.
“Talenta Mapping berbasis Artificial Intelligence. Tesisnya sederhana, tapi benar. Setiap ciptaan Tuhan itu nggak ada yang percuma, pasti ada keunggulan-keunggulannya,” kata Nuh.
Menurutnya, selama ini sistem pendidikan cenderung seragam, padahal tiap anak memiliki karakteristik yang berbeda.
“Di dunia pendidikan juga sama. 30 anak di dalam kelas itu pelajarannya sama persis. Kalau guru matematika, bisa dibilang kan matematika yang sama persis, biologi yang persis, sejarah yang persis. Padahal setiap anak punya karakteristik sendiri-sendiri,” ujarnya.
Perbesar
Menteri Sosial Gus Ipul (kiri), pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar (tengah), dan Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Prof M Nuh (kanan) usai rapat progres Sekolah Rakyat di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Namun, teknologi AI yang digunakan dalam talent mapping ini dikembangkan secara mandiri, bukan berbasis sistem terbuka seperti ChatGPT.
“Ini termasuk baru, yang pake AI termasuk baru,” kata Nuh.
“AI-nya AI sendiri, bukan AI yang pakai chat GPT yang open AI, bukan. AI yang dia ngembangkan sendiri, pembelajarannya pun juga sendiri, data-datanya data-data sendiri, sehingga kesahihan ya lebih tajam,” lanjutnya.
Mekanismenya, calon siswa akan mengisi data tertentu yang kemudian diproses oleh sistem AI. Namun, hal ini masih belum terlaksana.
“Oh belum, itu kan dia ngisi. Nanti kan ngisi di situ baru keluar (datanya),” terang Nuh.
Sekolah Rakyat direncanakan mulai berjalan pada 14 Juli 2025, dimulai dari 100 titik pertama. Saat ini, persiapan terus dimatangkan, termasuk finalisasi kurikulum dan rekrutmen tenaga pengajar.
“Alhamdulillah progres persiapan pelaksanaan sekolah rakyat terus berjalan dengan baik. Supaya punya dampak semaksimal mungkin dalam waktu yang pendek,” tutup Nuh.