8 Provinsi dengan Angka Kelahiran Terendah di RI, Ada yang di Bawah Batas Ideal
GH News July 04, 2025 08:03 AM

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) membeberkan wilayah Indonesia dengan angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di bawah batas ideal, yakni 2,1.

TFR 2,1 dianggap sebagai tingkat pergantian (replacement level) yang artinya setiap perempuan akan digantikan oleh satu anak perempuan untuk menjaga kelangsungan regenerasi. TFR 2,1 juga dijadikan patokan penduduk tumbuh seimbang, artinya jika kurang dari 2,1 maka jumlah kelahiran di satu wilayah rendah dan sebaliknya.

Adapun wilayah RI dengan angka kelahiran terendah, antara lain:

  1. Sulawesi Utara: TFR 2,06
  2. Bali: TFR 2,03
  3. Jawa Tengah: TFR 2,03
  4. Jawa Barat: TFR 2,03
  5. Jawa Timur: TFR 1,98
  6. Banten: TFR 1,98
  7. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): TFR 1,83
  8. DKI Jakarta: TFR 1,82

"Jadi kalau kita lihat di sini, memang sudah ada angka level yang di bawah dua. Di sana Jawa Timur, Banten, DIY, DKI Jakarta," ucap Deputi Pengendalian Kependudukan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S Si., M Eng, saat ditemui di kantor United Nations Population Fund (UNFPA) pada saat press briefing State of World Population (SWP) 2025, Jakarta, Kamis (03/7/2025).

Menurut Boni, tren angka kelahiran di Indonesia menunjukkan perbedaan antara kota besar dan daerah terpencil. Di wilayah perkotaan seperti Jakarta hingga DIY angka TFR cenderung menurun.

Hal ini sejalan dengan temuan laporan State of World Population yang menunjukkan kehidupan di kota besar membawa tantangan tersendiri dalam merencanakan keluarga.

Boni mengatakan, hal ini salah satunya disebabkan oleh faktor ekonomi. Biaya membesarkan anak yang tinggi, keterbatasan perumahan, serta ketidakpastian pekerjaan membuat banyak pasangan muda berpikir ulang untuk memiliki dua anak atau lebih.

"Di kota-kota besar itu sudah pasti TFR-nya agak turun karena untuk mikirkan punya dua anak, satu anaknya sudah report," tuturnya.

Berbeda dengan wilayah-wilayah seperti Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, atau Papua yang angka TFR masih tergolong tinggi, bahkan di atas 2,1.

"Masih tinggi sekali. Ini agak sedikit berbeda konteksnya. Kenapa berbeda? Kalau di sana ada masalah akses, ada masalah pengetahuan," lanjutnya lagi.




© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.