TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan Fluminense menembus babak semifinal Piala Dunia Antarklub 2025 membuat dongeng indah yang dijalani Thiago Silva masih belum tamat.

Seperti diketahui, Fluminense baru saja memastikan diri sebagai tim pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Sabtu (5/7/2025) dinihari WIB.

Kepastian lolosnya Fluminense ke semifinal didapat setelah menyingkirkan Al Hilal di 8 besar.

Bertanding di Camping World Stadium, Fluminense membuka keunggulan lewat gol Matheus Martinelli (40').

Keunggulan klub asal Brasil itu sempat disamakan oleh Al Hilal lewat Matheus Leonardo (51').

Hanya saja pada akhirnya Fluminense berhak keluar sebagai pemenang setelah Hercules menyegel kemenangan timnya berkat gol yang ia cetak menit ke-70.

Skor 2-1 akhirnya mewarnai kemenangan Fluminense atas Al Hilal dalam perebutan tiket semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

Kemenangan tipis atas Al Hilal ini tak hanya membuat Fluminense terus melaju dan menjaga asa meraih trofi Piala Dunia Antarklub 2025 saja.

Melainkan juga membuat wakil Asia seketika rontok tak bersisa lagi, setelah Fluminense menyingkirkan Al Hilal.

Disisi lain, kelolosan Fluminense ke semifinal, juga melanjutkan dongeng indah yang dilakoni Thiago Silva selaku kapten.

Meskipun sudah berusia 40 tahun, pesona menawan dan gairah bermain yang dimiliki Thiago Silva seakan tidak luntur sama sekali.

Jiwa kepemimpinan dan mentalitas yang ia miliki benar-benar menginspirasi perjalanan Fluminense bisa menembus babak semifinal ajang ini.

Selama berkiprah di Piala Dunia Antarklub 2025, Thiago Silva mampu menjadi aktor penting solidnya pertahanan Fluminense.

Dari lima laga yang telah dilakoninya, lini belakang Fluminense mampu mencatatkan tiga kali cleansheet dalam lima laga.

Tiga cleansheet tersebut dicatatkan Fluminense masing-masing saat melawan Borussia Dortmund, Mamelodi Sundowns FC dan Inter Milan.

Jika ditotal, gawang Fluminense hanya kebobolan tiga gol saja yakni saat bertemu Ulsan Hyundai (2 gol) dan Al Hilal (satu gol).

Kesolidan Fluminense terutama dalam hal bertahan inilah yang tampaknya menjadi kunci penting mereka bisa tembus ke semifinal.

Dan sosok Thiago Silva layak dipuji atas kontribusinya menjadi pilar utama pertahanan Fluminense.

Setelah menjalani karier luar biasa di Benua Eropa, dengan memperkuat tim seperti AC Milan, PSG hingga Chelsea.

Thiago Silva seakan terlihat sudah habis masanya ketika ia memutuskan untuk pergi dari Chelsea dan akhirnya berlabuh ke Fluminense pada tahun 2024 lalu.

Hanya saja pada kenyataannya, Thiago Silva masih mampu menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai salah satu bek terbaik dunia dalam dekade ini.

Terlepas dari usianya yang sudah memasuki kepala empat, Thiago Silva sejauh ini masih bisa tampil prima dengan kebugaran fisiknya yang luar biasa.

Setelah berhasil membantu Fluminense tetap bertahan di kasta Liga Utama Brasil musim lalu.

Kini, Thiago Silva berkesempatan membawa Fluminense melaju lebih jauh di turnamen ini.

Menariknya lagi, di babak semifinal, Thiago Silva akan menghadapi lawan yang familiar.

Pertama ada Palmeiras yang merupaka rival Fluminense di Liga Brasil, dan kedua ialah Chelsea yang merupakan klub terakhir yang dibela Thiago Silva sebelum pulang ke Negeri Samba.

(Dwi Setiawan)