Koruptor Setya Novanto mendapat pengurangan hukuman dari Mahkamah Agung (MA), dari 15 ke 12,5 tahun. Perjalanan kariernya juga menarik.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Koruptor E-KTP Setya Novanto yang menggarong uang negara triliunan rupiah mendapat pengurangan hukuman dari Mahkamah Agung (MA). Yang awalnya 15 tahun penjara disunat jadi 12,5 tahun penjara.
Pada Rabu (2/7) kemarin, MA mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan koruptor E-KTP Setya Novanto terkait vonis hukumannya. Dalam putusan PK tersebut, MA menyunat vonis hukuman Setya Novanto dari 15 tahun penjara menjadi 12 tahun dan 6 bulan penjara.
"Kabul. Terbukti Pasal 3 jo Pasal 18 UU PTPK jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Pidana penjara selama 12 tahun dan 6 (enam) bulan," demikian keterangan dari putusan nomor 32 PK/Pid.Sus/2020 yang dikutip dari laman resmi MA, Rabu (2/7).
Dengan pengurangan hukuman ini, Setya Novanto diperkirakan dapat bebas pada tahun 2030 dan bisa lebih cepat bila eks ketua umum Partai Golkar itu mendapatkan remisi. Sebab, Setya Novanto mulai ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sejak 19 November 2017.
Tak hanya itu, PK ini juga memangkas pencabutan hak politik atau hak untuk menduduki jabatan publik Setya Novanto. Kini, masa pencabutan hak politik Setya Novanto menjadi 2,5 tahun, dipangkas dari 5 tahun seperti putusan pengadilan sebelumnya. "Pidana tambahan mencabut hak terpidana untuk menduduki jabatan publik selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan terhitung sejak terpidana selesai menjalani masa pemidanaan," demikian keterangan putusan tersebut.
Selain itu, MA juga menegaskan pidana denda sebesar Rp500.000.000 dan subsidair 6 bulan kurungan serta Uang Pengganti (UP) sebesar 7,3 juta Dollar Amerika Serikat (AS) kepada Setya Novanto. Sementara uang pengganti dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan oleh terpidana kepada Penyidik KPK dan yang telah disetorkan terpidana.
"UP USD 7,300,000 dikompensasi sebesar Rp 5.000.000.000,00 yang telah dititipkan oleh terpidana kepada Penyidik KPK dan yang telah disetorkan terpidana, sisa UP Rp 49.052.289.803,00 subsidair 2 tahun penjara," demikian keterangan putusan tersebut.
Mantan Ketua Umum Golkar itu dinyatakan terbukti bersama melakukan korupsi e-KTP anggaran 2011-2013 pada 24 April 2018.Diadivonis 15 tahun penjara dan diwajibkan membayar denda Rp500 juta subsidair tiga bulan kurungan. Setya Novanto juga diwajibkan membayar uang pengganti 7,3 juta dollar AS dikurangi Rp5 miliar yang telah dititipkan kepada penyidik. Majelis hakim juga mencabut hak politik Novanto selama lima tahun setelah selesai menjalani masa pidana.
Pernah jualan beras
Perjalanan hidup Setya Novanto juga tak kalah menaril. Dia memulai kariernya benar-benar dari bawah hingga akhirnya menjadi kaya raya. Novanto lahir pada 12 November 1955 di Bandung, Jawa Barat, dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri.
Ketika kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Novanto memiliki banyak pekerjaan selama bermukim di kota tersebut. Sebab, Novanto tidak terlahir di tengah keluarga yang kaya. Dia awalnya sempat berjualan beras dan madu. Saat itu ia hanya memiliki modal Rp82.500. Novanto memulai usahanya dengan mengambil tiga kuintal beras yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan.
Namun usaha tersebut tak bertahan. Dia meninggalkan bisnis beras karena berbagai alasan. Kemudian dia menekuni profesi sebagai salesman Suzuki untuk wilayah Indonesia bagian timur. Bakat marketing Novanto ternyata umayan juga. Penjualannya meroket sehingga pada umur 22 tahun sudah diangkat menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Novanto juga pernah menjadi sopir. Dia menyopiri keluarga politikus, Hayono Isman, teman sekelas Novanto di SMA Negeri 9 Jakarta. Berikut fakta-fakta menarik dari Setya Novanto yang dihimpun dari berbagai sumber:
1. Setya Novanto bertemu Hayono Isman saat bersekolah di Sekolah Menengah Atas 9 (kini disebut SMAN 70).
2. Pertemuan dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menjadi awal mula persinggungan Setya dengan dunia politik.
3. Saat menimba ilmu di Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Setya memiliki banyak pekerjaan.
4. Novanto sempat berjualan beras dan madu dengan modal Rp82.500.
5. Dia memulai dengan kulakan tiga kuintal beras hingga bisa berjualan beras sampai dua truk yang langsung diambil dari pusatnya di Lamongan, Jawa Timur.
6. Saat itu, dia juga punya kios di pasar Keputren, Surabaya, namun usaha tersebut tak bertahan lama dan predikat juragan beras ditanggalkannya karena mitra usahanya mulai tidak jujur.
7. Novanto mendirikan CV Mandar Teguh bersama putra Direktur Bank BRI Surabaya, Hartawan.
8. Dia membubarkan CV-nya setelah mengamini tawaran pekerjaan menjual mobil salesman Suzuki untuk Indonesia Bagian Timur.
9. Berkat kepiawaiannya menjual, pada usia 22 tahun dan dia tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Widya Mandala Surabaya yang menjadi Kepala Penjualan Mobil untuk wilayah Indonesia Bagian Timur.
10. Setya pun pernah menjadi model, dan terpilih jadi pria tampan Surabaya (1975).
11. Di masa-masa ini, Setya Novanto dikenal sebagai orang yang ulet dan banyak sahabat.
12. Selepas kuliah di Widya Mandala, Setya bekerja untuk PT Aninda Cipta Perdana milik Hayono Isman yang bergerak sebagai perusahaan penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur.
13. Kembali ke Jakarta di tahun 1982, Setya meneruskan kuliah jurusan akuntansi di Universitas Trisakti.
14. Selama kuliah ia tinggal di rumah teman dan atasannya, Hayono, di Menteng, Jakarta dan tetap bekerja di PT Aninda Cipta Perdana.
15. Selain menjadi staf, ia juga mengurus kebun, menyapu, mengepel, hingga menyuci mobil dan menjadi sopir pribadi keluarga Hayono.
16. Semasa kuliah Setya diingat oleh temannya sebagai seseorang yang rapi dan rajin, namun minim kegiatan sosial dan politik saat mahasiswa.
17. Sebagai pengusaha, ia dikenal sebagai salah satu binaan konglomerat Sudwikatmono dan oleh Sudwikatmono, Setya diakui memiliki kemampuan lobi di atas rata rata walaupun kurang matang.
18. Saat diwawancarai tabloid SWA di tahun 1999, Setya mengaku, "Sudwikatmono adalah pembina usaha saya, Hayono Isman membina saya dalam politik, dan Wismoyo Arismunandar membina wawasan pengabdian pada bangsa dan negara."
19. Setya memulai kiprahnya di bidang politik sebagai kader Kosgoro di tahun 1974.
20. Setya Novanto terpilih dalam pencalonan Ketua DPR RI Periode 2014 - 2019 dari Partai Golkar dan pada 2 Oktober 2014 terpilih sebagai Ketua DPR RI.
21. Setya menikah dengan Luciana Lily Herliyanti, putri dari Brigadir Jenderal Sudharsono (mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat).
22. Dari pernikahan ini ia memiliki dua anak yaitu Rheza Herwindo dan Dwina Michaella.
23. Ia kemudian bercerai dengan Luciana Lily dan menikah dengan Deisti Astriani Tagor dan memiliki dua anak yaitu Giovanno Farrel Novanto dan Gavriel Putranto.
24. Deisti mengaku bahwa suaminya begitu sibuknya sehingga saat-saat bersama yang mereka rutin lakukan adalah berdiskusi di kamar mandi.
25. Pada tahun 2001, Setya Novanto menjadi salah satu saksi persidangan kasus hak piutang (cessie) PT Bank Bali kepada Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).
26. Nama Setya Novanto pernah disebut oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sebagai salah satu pengendali proyek dalam kasus e-KTP.
27. Dalam kasus ini, Nazaruddin menyebutkan ada aliran dana yang mengalir ke sejumlah anggota DPR salah satunya Setya Novanto. Novanto diperkirakan menerima Rp300 miliar dari proyek e-KTP.
28. Setya Novanto pernah diperiksa terkait perkara suap pembangunan lanjutan tempat Pekan Olahraga Nasional XVII. Ruang kerja Setya Novanto juga digeledah oleh Penyidik KPK pada 19 Maret 2013. Tersangka dalam kasus itu adalah mantan Gubernur Riau Rusli Zainal.
29. Pada 16 Desember 2015, Novanto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI terkait kasus pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo dalam rekaman kontrak PT Freeport Indonesia.
30. Novanto pernah hadir dalam kampanye bakal Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berkunjung ke Negeri Paman Sam dan memicu kontroversi di Tanah Air.
31. Setya Novanto sempat bikin heboh media sosial gara-gara tertangkap tertidur saat mengheningkan cipta di arena Munaslub Partai Golkar.