TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini bacaan niat puasa Asyura 10 Muharram 1447 H malam ini lengkap latin dan artinya beserta keutamaannya.
Puasa Asyura adalah puasa sunah di bulan Muharram yang dilaksanakan pada 10 Muharram.
Berdasarkan penetapan pemerintah awal atau 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, mengutip kemenag.go.id.
Dari penetapan tersebut, umat muslim akan melaksanakan Puasa Asyura pada Minggu, 6 Juli 2025.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Asyurai lillahi Ta’ala
Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT. (Hurriyati Aliyah/ Nashih)
Dilansir dari pwmjateng.com, Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
صَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَه
“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa-dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim, no. 1162)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Asyura dapat menjadi sarana penghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya.
Selain puasa Asyura, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa sehari sebelumnya, yakni pada 9 Muharam atau yang dikenal dengan puasa Tasua.
Dalam hadis lain yang juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, beliau bersabda:
“Jika tiba tahun depan, insyaAllah kami akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim, no. 1134)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Tasua menjadi pelengkap keutamaan puasa Asyura.
Selain mengikuti sunnah Rasulullah SAW, puasa ini juga menunjukkan identitas keislaman dan komitmen umat terhadap ajaran Nabi Muhammad SAW.
Bulan Muharram merupakan satu di antara 12 bulan yang ada dalam kalender Hijriah.
Di mana 12 bulan dalam kalender Hijriah di antaranya Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqo'idah, dan Dzulhijjah.
Dari 12 bulan tersebut, Allah juga menjadikan sebagian bulan lebih utama daripada sebagian yang lain, dan bulan Muharram masuk di dalamnya.
Sebagaimana firman-Nya.
"Di antaranya ada empat bulan yang haram, itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan empat itu." (At-Taubah:36).
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW:
"Sesungguhnya Allah membuka tahun dengan bulan haram (bulan Muharam) dan mengakhirinya pula dengan bulan Haram (bulan Dzulhijjah). Maka tiada bulan dalam satu tahun lebih agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan daripada bulan Muharam."