Bersukacitalah Bersama Yerusalem, Misi Damai di Tengah Dunia yang Gelisah
GH News July 06, 2025 10:04 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bacaan hari Minggu ini mengajak kita merenungkan makna sukacita sejati yang tidak bergantung pada keadaan duniawi. Tetapi yang bersumber dari kasih dan damai Allah.

Yerusalem: Simbol Komunitas Penghiburan dan Sukacita

Nabi Yesaya menggambarkan Yerusalem sebagai ibu yang menyusui dan menghibur anaknya. Di tengah kehancuran, Yerusalem menjadi simbol harapan, tempat pulang yang penuh pelukan kasih. 

Bagi kita hari ini, Yerusalem melambangkan ruang batin yang subur oleh pengampunan. Juga komunitas yang meneduhkan mereka yang lelah dan terluka.

Kita diundang untuk menjadi “Yerusalem” bagi orang lain. Pribadi yang menghadirkan keteduhan dan kehangatan di tengah dunia yang keras dan cepat menghakimi.

Rasul Paulus dengan tegas berkata bahwa satu-satunya kebanggaannya adalah salib Kristus. Ini bukan bentuk kekalahan, tetapi transformasi. Transformasi dari manusia lama menuju ciptaan baru yang tidak hidup untuk dirinya sendiri, melainkan jyga untuk kasih.

Yesus kemudian mengutus tujuh puluh murid tanpa bekal berlebihan. Mereka hanya membawa damai dan sabda. Mereka diutus untuk menjadi pembawa damai, bukan penguasa. Dan pesan pertama mereka kepada setiap rumah adalah: “Damai sejahtera bagi rumah ini.”

Hari ini kita pun diutus untuk itu – menyampaikan damai, bukan debat. Menghibur, bukan menghakimi. Mengangkat, bukan menjatuhkan.

Hidup yang Diutus dan Ditulis di Surga

Yesus menutup pengutusan itu dengan pesan yang menggugah: “Bersukacitalah, karena namamu terdaftar di surga.” Misi hidup kita bukan demi pengakuan dunia, tetapi karena kita telah diterima dalam kasih Tuhan.

Maka, renungan hari ini mengarahkan kita pada satu panggilan utama: menjadi pribadi pembawa damai di mana pun kita berada. Dalam relasi, dalam percakapan, dalam keputusan-keputusan kecil.

Yerusalem bukan tempat geografis, tetapi sikap hati. Dan damai bukan sekadar suasana, tetapi keputusan untuk hidup dalam kasih. 

Mari menjadi bagian dari Yerusalem baru. Dalam rumah, komunitas, dan dunia kita hari ini. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.