Real Madrid susah payah membendung Borussia Dortmund di penghujung laga perempatfinal Piala Dunia Antarklub 2025. Thibaut Courtois menyoroti sejumlah hal.
Real Madrid melewati akhir yang mencekam kala menghadapi Dortmund di MetLife Stadium, East Rutherford, Minggu (6/7/2025) pagi WIB. Unggul cepat 2-0 dalam 20 menit pertama, Los Blancos kewalahan di akhir.
Gol Maximilian Beier pada menit ke-92 memulai episode horor itu. Kylian Mbappe sempat membalas pada menit ke-94, tapi Madrid lantas kehilangan Dean Huijsen karena kartu merah dan memberi penalti untuk lawan.
Eksekusi Serhou Guirassy menipiskan kembali selisih dan Madrid nyaris kebobolan gol lain. Berkat aksi Thibaut Courtois-lah mereka terhindar dari babak tambahan, setelah meredam sepakan Marcel Sabitzer.
"Kadang Anda butuh keajaiban. Saya tak berpikir itu akan terjadi saat skornya 2-0. Pertandingannya menggila dan Anda harus fokus sampai detik terakhir," kata Courtois kepada DAZN, dikutip Mundo Deportivo.
"Saat saya melihat Sabitzer menembak, dalam hati saya bilang bahwa saya harus menghentikannya dan syurkurlah itu berhasil. Agak mirip dengan penyelamatan atas tendangan Mane di final Liga Champions, juga saat lawan Arsenal di 2018. Momen-momen yang indah."
"Di kedudukan 3-2, membuat penyelamatan itu...kalau kami ke final dan juara, itu akan masuk lima besar penyelamatan terbaik saya. Penting dan indah."
Courtois menilai sebenarnya Madrid cukup bisa mengendalikan pertandingan. Tapi di babak kedua mereka kurang sabar memainkan bola, sehingga terekspos serangan-serangan cepat Dortmund.
"Kami kurang lebih bisa mengontrol pertandingannya. Di babak kedua, kami perlu bermain cenderung memindahkan bola dari sisi ke sisi, yang mana itu keinginan pelatih," sambung Courtois.
"Tapi kami bermain terlalu langsung ke depan. Anda kehilangan bola dan mereka bermain cepat, dan lebih baik memainkan penguasaan bola dalam cuaca panas ini. Di situlah mungkin kami tidak bisa 'mematikan' pertandingan."