Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Sebanyak 50 siswa sekolah rakyat angkatan pertama di Mojokerto akan menjalani skrining kesehatan, sebelum dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026.
Pemeriksaan kesehatan bagi siswa baru ini dilakukan untuk memastikan kondisi peserta didik, sebelum mereka aktif mengikuti program sekolah rakyat dan tinggal di asrama tersebut.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kabupaten Mojokerto, Iwan Bagus Pratama menjelaskan, persiapan akhir SR adalah para siswa baru akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Tahapan akhir sekolah rakyat di Kabupaten Mojokerto yang belum dilakukan yaitu, skrining kesehatan untuk calon siswa," ucap Iwan kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Penyelenggaraan SR tingkat SMP hampir sama dengan sekolah lain bedanya adalah para siswa beraktivitas dan menginap di asrama yang berada di samping kelas dalam kawasan gedung Diklat di Jalan Terusan, Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Sekolah rakyat menerapkan pendidikan karakter yang kuat terhadap para siswanya, diharapkan peserta didik yang berasal dari keluarga desil 1-2 (Miskin ekstrem) dapat membawa perubahan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Para siswa baru di sekolah rakyat juga akan menjalani masa MPLS (Masa pengenalan siswa lingkungan sekolah).
Sebanyak 50 peserta didik sekolah rakyat di Mojokerto tahun 2025 terdiri 22 laki-laki dan 28 perempuan, dengan rincian paling banyak dari Kecamatan Trowulan 7 siswa, Gedeg 6 siswa, 5 siswa dari Dlanggu, masing-masing 4 siswa dari Kemlagi, Sooko, Jatirejo dan Pungging.
Kemudian, masing-masing dua siswa dari Kecamatan Gondang Jetis, Puri dan Mojosari. Masing-masing 1 siswa dari Kecamatan Dawarblandong, Bangsal, Mojoanyar, Kutorejo serta Trawas.
"Untuk kurikulum (Sekolah rakyat) mengikuti arahan pusat menggunakan kurikulum merdeka," kata Iwan.
Menurut Iwan, Kepala Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto telah ditetapkan melalui SK Kemensos RI.
Jabatan Kepsek SR di Gedung Diklat Mojokerto dijabat oleh Heri Susanto yang notabenenya guru SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.
"Guru plus kepala sekolah sekitar 11 orang, idealnya guru di sekolah tingkat SMP," pungkas Iwan.
Ia mengungkapkan, pihaknya masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat (Kemensos), terkait dimulainya penyelenggaraan sekolah rakyat tahun ajaran baru 2025.
"Rencananya sekolah rakyat dimulai 14 Juli 2025, namun kita belum menerima surat resmi dari pusat," tandasnya.
Para siswa baru juga akan mendapat fasilitas di sekolah rakyat meliputi peralatan sekolah di antaranya seragam, sepatu dan lainnya yang kemungkinan akan disiapkan oleh Kemensos.
Karena sebelumnya para siswa telah didata termasuk meliputi ukuran baju atau seragam, sepatu dan lain-lain saat tahapan penerimaan calon peserta didik sekolah rakyat.